Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Siapa Pemain (Para)Badminton Terbaik Dunia 2016?

12 Desember 2016   13:35 Diperbarui: 12 Desember 2016   13:50 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lucas Mazur/bwfworldsuperseries.com

Namun pemain 28 tahun itu dianggap berperan besar membawa Denmark untuk pertama kalinya membawa Piala Thomas ke Eropa. Selain itu ia menjadi orang Eropa pertama yang merebut mahkota super series premier di  Tiongkok.

Sebagaimana bersaing dengan Chong Wei di Indonesia Open dan Jepang Open, sekiranya pantas juga bersaing dengannya dalam perebutan “Male Player of the Year.”

Di sektor ganda, Fu/Zhang mencatatkan prestasi sebagai juara Singapura Open dan emas Olimpiade Rio. Zhang sendiri merebut perunggu ganda campuran di Rio, menjadi juara Asia dan finalis China Open.

Sementara Goh/Tan tampil impresif di Olimpiade Rio meski harus puas merebut perak dan keluar sebagai juara Denmark Open Super Series Premier.

Di sektor putri tidak ada nama Carolina Marin yang sempat bertengger di puncak rangking dunia sebelum digusur Tai Tzu Ying beberapa pekan terakhir. Yang bersaing untuk mendapatkan “Female Player of the Year” adalah Okuhara dan Intanon.

Okuhara mengawali kiprahnya di turnamen super series tahun ini dengan baik. Pemain mungil yang gesit ini berhasil menjadi kampiun All England. Sementara Intanon berada di sumbu waktu berbeda, tidak tanggung-tanggung mencatatkan hattrick super series di India, Malaysia dan Singapura.

Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia)/http://bwfworldsuperseries.com
Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia)/http://bwfworldsuperseries.com
Matsutomo dan Takahashi juga tak kalah mentereng. Bahkan ganda putri Jepang ini paling stabil performanya di antara kandidat lainnya. Hal ini bisa dilihat dari posisi keduanya di puncak peringkat dunia yang tak tergoyahkan selama berbulan-bulan.

Bahkan keduanya telah mencatakan sejarah tersendiri bagi bulu tangkis putri Negeri Matahari Terbit itu. Belum ada pemain Jepang yang mampu menggondol meddali emas Olimpiade (mereka ukir di Rio) dan memenangkan empat turnamen super series dan dua lainnya sebagai runner-up sekaligus menjadi juara Asia.

Pesaing keduanya adalah pasangan gaek Denmark. Performa Pedersen dan Rytter Juhl antiklimaks di Olimpiade. Namun keduanya mampu naik podium utama di Jepang dan Hong Kong serta mempertahankan supremasinya di Kejuaraan Eropa.

Bagaimana dengan pemain muda paling bersinar? Patut diakui Tiongkok masih menjadi gudang pebulutangkis kelas wahid. Performa He Bingjiao, Chen Qingchen dan Li/Liu patut diacungi jempol. Dalam usia yang masih sangat muda mereka sudah mampu bersaing dengan para pemain senior dan tidak sedikit gelar yang berhasil mereka raih.

Bingjiao baru berusia 19 tahun namun sudah bisa memenangkan dua gelar super series yakni di Jepang dan Perancis. Li / Liu, dua-duanya berusia 21 tahun berjaya di Jepang Open dan menjadi finalis di Korea Open.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun