Setelah Linus ini belum ada kepastian kemana para pemain itu melangkah. Bisa saja setelah ini mereka akan dielu-elukan oleh masyarakat NTT, tetapi itu serupa buih yang akan hilang tak lama berselang.
Bupati Ngada, Marianus Sae telah berjanji akan memberikan beasiswa kepada para pemain yang masih duduk di bangku pendidikan serta modal usaha bagi yang lain. Apresiasi tersebut adalah langkah maju dalam sejarah sepak bola NTT.
Namun bentuk perhatian seperti itu belumlah cukup. Untuk menjamin terus mekarnya sepak bola Ngada dan membuat sepak bola NTT lebih bergema maka banyak syarat yang harus dipenuhi. Fasilitas memadai yang dibarengi dengan roda kompetisi yang teratur dan berjenjang serta jaminan masa depan yang menjanjikan, untuk menyebut beberapa hal penting.
Kabar baik PSN Ngada ini sampai juga ke telinga Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edy Rahmayadi. Gayung bersambut, jenderal bintang tiga itu pun bersedia menyambut PSN di Jakarta. Sayang dan ini yang patut disesali,pelatih PSN mengaku timnya terlanjur memesan tiket pulang, padahalan perjumpaan itu jauh lebih bernilai. Terlepas dari itu, semoga PSSI tetap menaruh perhatian pada PSN dan sepak bola NTT, dan lebih dari itu membuka mata lebih lebar untuk menjangkau hingga ke sudut-sudut negeri.
PSN adalah kita. Perseden adalah kita. Mereka adalah sepak bola kita, Indonesia.
N.B
Piala Soeratin, Sabtu (10/12)
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah
Tempat ketiga: Persib Bandung U-17 vs Tanggamus U-17 (Lampung)
Grand final: Persab Brebes (Jawa Tengah) vs Askot Balikpapan
Liga Nusantara, Minggu (11/12)
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah
Tempat ketiga: Persiku Kudus vs Blitar United, Pukul 15.30 WIB
Grand final: Preseden Denpasar vs PSN Ngada,Minggu (11/12) Pukul 19:00 WIB
Semua laga bisa disaksikan via streaming di website www.indonesiansc.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H