Markomah (43 tahun) misalnya. Ia adalah ibu rumah tangga dari Kota Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara yang kini mendapat Rp20 juta perbulan dari profesinya sebagai agen asuransi yang telah ditekuni selama 15 tahun.
Latar belakang sebagai ibu rumah tangga tak menghalanginya untuk meraup untung dari bisnis asuransi. Kini dengan penghasilan tersebut, sudah jauh dari cukup untuk menghidupkan keluarganya.
“Jam kerja kita yang atur sendiri. Kuncinya banyak teman..setahun dapat bonus dua kali piknik ke luar negeri,”tutur ibu empat anak kelahiran Magelang, Jawa Tengah tersebut.
Kisah sukses Markomah ini hanyalah satu contoh. Tak terhitung berapa banyak orang yang kini menikmati kemewahan dari jerih payahnya menekuni profesi tersebut. Tidak banyak kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang agen asuransi. Ibu rumah tangga seperti Markomah saja bisa.
Kisah sukses wanita seperti Markomah tersebut tentu melecut siapa saja, baik itu kaum muda maupun yang kini berprofesi sebagai ibu rumah tangga untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Menurut data AAJI per triwulan I-2016, jumlah agen tumbuh 13,7 persen dibanding triwulan IV-2015. Hingga Juni 2016 jumah agen asuransi jiwa mencapai 513.000 orang.
Sejahtera Bersama AJB Bumiputera
Satu dari aneka asuransi yang kini eksis di Indonesia adalah AJB Bumiputera. Bahkan Bumiputera menjadi pioner asuransi jiwa di Tanah Air. Berusia lebih dari seabad, AJB Bumiputera tentu telah melewati aneka rintangan. Teguh melintas zaman dan hingga kini masih berdiri tegak sebagai salah satu asuransi terkemuka yang dibuktikan dengan aneka prestasi dan penghargaan.
Sebagai asuransi khas Indonesia yang lahir dari dan dibesarkan oleh orang Indonesia, Bumiputera menawarkan aneka manfaat melalui berbagai produk yang ditawarkan. Berbagai bentuk asuransi ditawarkan baik untuk perorangan maupun perkumpulan.
Asuransi tersebut memberikan kemudahan baik untuk proteksi jiwa, investasi maupun demi kelancaran pendidikan. Seperti dipaparkan secara jelas di laman resmi Bumiputera, berbagai produk tersebut dengan sendirinya berorientasi tidak hanya pada kesehatan dan kesejahteraan individu, juga keluarga dan pada gilirannya masyarakat secara keseluruhan.
Seperti disinggung pada bagian sebelumnya, penetrasi asuransi di tanah air yang masih minim membuka peluang bagi Bumiputera untuk mendekatkan diri lebih jauh dengan masyarakat. Menyasar keluarga sebagai target adalah salah satu pilihan yang paling mungkin.