“Yang penting fokus terus dan nggak boleh lengah. Karena lengah sedikit, mereka poinnya langsung banyak. Di saat ada kesempatan bisa cari poin, kami manfatkan,” tandas Kevin.
Dekati pencapaian 2013
Bagi Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, partai final ini mendekatkan keduanya dengan pencapaian tiga tahun lalu. Bagi Butet sendiri, kemenangan nanti akan menorehkan catatan hattrickjuara setelah pertama kali merebut mahkota China Open pada 2007 bersama Nova Widianto.
Sejak naik podium utama 2013, Owi/Butet selalu kandas di dua tahun terakhir. Baru tahun ini, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu mendekati gelar juara. Di babak semi final, Owi/Butet dipaksa bermain selama 52 menit oleh wakil Korea Selatan Choi Solgyu/Chae Yoo Jung, 21-17 dan 25-23.
Owi/Butet mengawali pertandingan ini kurang meyakinkan. Keduanya lebih dulu tertinggal empat poin awal, hingga setelah interval dalam kedudukan 8-12. Baru setelah itu Owi/Butet perlahan-lahan merebut lima poin beruntun untuk membalikan kedudukan menjadi 13-12.
Ketenangan dan kesabaran yang diperagakan keduanya berbuah manis. Sejak memimpin satu poin. Langkah Owi/Butet tak terkejar hingga merebut set pertama 21-17.
Di set kedua kondisi serupa terulang lagi. Serangan yang dibangun kerap kandas di bidang permainan sendiri. Sementara wakil Negeri Ginseng mampu memanfaatkan kendornya pertahanan Owi/Butet untuk mencuri poin, sebelum keduanya menyerah 25-23.
“Kami sudah tahu karakter pemain Korea yang alot, kuat dan nggak gampang dimatiin. Jadi kami perlu lebih sabar dan tenang. Kalau ketinggalan pun tetap tenang, karena belum game. Fokus lagi buat cari poin,” aku Liliyana.
Tantangan terakhir Owi/Butet sebelum mengulangi catatan manis tahun 2013 itu kini berada di pasangan tuan rumah Zhang Nan/Li Yinhui. Pasangan Tiongkok itu baru dipasangkan dan kini berada di rangking 142 dunia.
Namun Owi/Butet yang berada di rangking tujuh dunia dan diunggulkan di tempat kedua tak bisa jemawa. Selain ketangguhan Zhang Nan, yang sebelumnya berpasangan dengan Zhao Yunlei dan selalu memberikan mimpi buruk bagi Owi/Butet, yang belum memudar, pasangan non unggulan ini tampil mengesankan di babak semi final. Keduanya menggagalkan harapan unggulan teratas dari Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dalam pertarungan tiga game 21-19 10-21 21-15 dalam waktu 57 menit.