Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Toure dan Schweinsteiger Dibayar Mahal untuk Tidak Bermain?

27 September 2016   17:12 Diperbarui: 27 September 2016   21:14 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guardiola memberikan arahan kepada Yaya Toure sebelum sang pemain tampil di fase playoff Liga Champions/Dailymail.co.uk.

Bila dikalkulasi, dalam posisi tak bermain, untuk 10 bulan tersisa sebelum masa kontrak empat tahun berakhir, pemain jangkung itu akan mendapat 10 juta poundsterling atau setara Rp 169,126 miliar. Seandainya keduanya bertahan hingga akhir 2017, maka pengeluaran untuk gaji mereka menginjak angka 20 juta poundsterling atau sama dengan Rp 338,25 miliar.

Infografis dari BBC.co.uk.
Infografis dari BBC.co.uk.
Nominal tersebut tampaknya tak berlebihan untuk kedua pemain besar itu. Siapa yang tidak mengenal dan mengakui prestasi mereka selama ini. Memenangkan 14 gelar liga, dua gelar Liga Champions, Piala Dunia dan Piala Afrika, tampaknya lebih dari cukup untuk mendapatkan bayaran tinggi.

Menghargai prestasi dan kualitas mereka, sejak tahun ini hingga 30 Juni lalu, gaji Schweini menggelembungkan gaji untuk seluruh anggota tim United sebesar 4,5 %. Sementara itu, pada 31 Mei 2015, gaji Toure menyerap 5,1 % dari total tagihan upah The Citizen. 

Namun dengan bayaran yang stabil sebesar itu untuk 13 kali penampilan Schhweini dengan lima dari antaranya sebagai pemain pengganti sungguh tidak adil. Apalagi untuk sosok sekaliber Toure dengan upah yang begitu tinggi namun baru sekali tampil yakni di babak playoff Liga Champions menghadapi Steau Bucharest pada akhir Agustus lalu.

Belum laga dengan prospek mereka yang bakal semakin buram, paling banter mendapat satu-dua kesempatan tampil di pentas domestik, hingga masa kontrak berakhir atau dilepas sebagai pemain gratisan, kehadiran mereka tak ubahnya pekerja yang mendapat gaji secara 'buta'. Makan gaji buta, demikian kita mengistilahkannya. Dengan istilah lain, keduanya dibayar untuk tidak bermain.

Membaca situasi keduanya secara lurus dengan logika ekonomi, jelas aneh. Namun menurut ahli keuangan Kevin Roberts, pendiri Sport Business Group, konsep membayar pemain yang tidak bermain tidaklah seaneh yang dibayangkan.

"Jika Anda melihat sebuah klub sepak bola secara ketat sebagai bisnis dan pemainnya sebagai aset, hal itu tidak begitu aneh sama sekali," ungkapnya seperti dikutip dari BBC.co.uk.

Menurutnya fenomena kedua pemain hebat itu bisa dianalogikan seperti investasi perusahaan pada teknologi atau mesin yang kemudian menjadi usang, atau disusul kemajuannya. Perusahaan tidak memiliki pilihan lain selain mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang baru untuk menggantikan yang lama atau memindahkannya ke suatu tempat sampai perusahaan tersebut memutuskan apa yang harus dilakukan dengan barang-barang tersebut.

“Pada dasarnya itulah yang telah terjadi di sini, meskipun kita jelas berbicara tentang manusia dan siuasi yang jauh lebih emosional,” simpulnya.

Ya, benar. Sekalipun Toure dan Schweini tak lebih dari aset dalam industri raksasa sepak bola, keduanya tetaplah berbeda. Tak bisa menyamakan mereka dengan benda mati yang mudah dicampakkan begitu saja dan diganti yang baru.

Schweinsteiger dan sang istri Ana Ivanovic bermain golf di saat para pemain United lainnya bertempur di kandang Feyenoord di penyisihan grup Liga Europa/Dailymail.co.uk.
Schweinsteiger dan sang istri Ana Ivanovic bermain golf di saat para pemain United lainnya bertempur di kandang Feyenoord di penyisihan grup Liga Europa/Dailymail.co.uk.
Meski kantong keduanya tak bakal kempis karena dicadangkan berbulan-bulan, jelas mereka tak menerimanya sebagai berkah. Mendapat bayaran dengan tanpa mengeluarkan keringat sedikit pun pasti menjengkelkan. Malah bisa dimaknai sebagai bentuk pelecehan mengingat bayaran setinggi itu tak hanya merupakan ganjaran atas prestasi yang telah ditorehkan, namun juga bayaran yang menuntut pembuktian dan pertangungjawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun