Langkah yang ditempuh untuk menggulirkan tiga prioritas di atas adalah memerangi kemiskinan dan ketimpangan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. “Ini bukan konsep mengambil kekayaan orang kaya untuk didistribusikan ke orang miskin. Bukan populis- destruktif, melainkan populis konstruktif dan produktif,”lanjutnya.
Bahkan, sampai yang detail, seperti persoalan tubuh pendek, kurang gizi, angka kematian bayi, dan angka kematian ibu melahirkan. Ini titik intervensi yang sangat penting bagi masyarakat, terutama (masyarakat) paling bawah. Kalau kelas menang-atas mereka bisa melindungi diri untuk urusan dasar ini.”urainya.
Tarif pajak progresif dan pengampunan pajak (tax amnesty) adalah instrumen yang digunakan dalam rangka mengatasi kesenjangan. Menurut wanita kelahiran Bandar Lampung, 54 tahun lalu, bila program tax amnestyberjalan baik maka dapat mengurangi kesenjangan.
“Infrastruktur adalah hal paling kritikal. Pembangunan infrastruktur bertujuan agar masalah infrastruktur tak lagi jadi penghalang untuk mewujudkan kegiatan ekonomi maupun mengatasi kemiskinan,”tegasnya.
Kini kita menanti aplikasi dari strategi yang keluar dari mulut Sri Mulyani. Harapan kita persoalan mendasar itu perlahan terurai dan terselesaikan sebagai persiapan untuk merayakan datangnya bonus demografi. Jangan sampai berkah penduduk itu sia-sia. Malah memperburuk keadaan mengingat setelah tahun 2030 rasio ketergantungan bergerak ke arah sebaliknya karena jumlah lansia meningkat.
Sebagai penutup kita perlu belajar dari riwayat Gajah Mada, patih Majapahit yang gagah perkasa. Selama 33 tahun menjadi patih dari 45 tahun masa pengabdian, ia sanggup menjaga imperium Majapahit. Namun keruntuhan Majapahit terjadi juga saat Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk mangkat.
Mengapa terjadi demikian? Gajah Mada hanya sibuk sendiri. Ia abai menyiapkan generasi penerus, lalai melakukan regenerasi. Harapan kita, keberhasilan sejumlah orang muda seperti dikisahkan di awal tulisan ini menular ke generasi-generasi selanjutnya. Energi kreativitas dan semangat perjuangan mereka menetes ke bawah, membasahi perihidup para penerus. Betapa dahsyat bila saat bonus itu tiba, Indonesia tak hanya banyak dalam jumlah tetapi juga tinggi dalam mutu. Semoga.
Facebook: Ale Theia
Twitter: Charlesemanueld