Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Makna Tempat Ketiga untuk AS dan Kolombia

25 Juni 2016   01:53 Diperbarui: 25 Juni 2016   08:04 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AS dan Kolombia saat berduel di laga pembuka Copa America Centenario pada 4 Juni lalu/gambar dari mlssoccer.com

Salah satu pemain senior sekaligus kapten tim AS, Michael Bradley berdebat dengan wasit di semi final Copa America kontra Argentina/Kevin Jairaj/USA Today
Salah satu pemain senior sekaligus kapten tim AS, Michael Bradley berdebat dengan wasit di semi final Copa America kontra Argentina/Kevin Jairaj/USA Today
Kedua,menemukan posisi ideal bagi Darlington Nagbe dan Kristen Pulisic. Sejauh ini Klinsmann lebih banyak memberikan kesempatan kepada Pulisic untuk beriperasi di sisi sayap dan terlihat nyaman. Sedangkan Nagbe pun cukup handal sebagai pemain box-to-box yang telah terbukti sangat efektif di pentas MLS.

Rotasi yang dilakukan Klinsmann selama ini dengan para pemain seperti Jermaine Jones dan Alejandro Bedoya cukup masuk akal. Nagbe perlu bermitra dengan Bradley untuk mendapatkan pengalaman. Sementara Pulisic perlu diberi posisi berbeda untuk melihat apakah masa depannya sebagai pemain sayap, atau mungkin sebagai pengganti Dempsey yang bergerak dari lini kedua.

Ketiga,mengorbitkan Bobby Wood dan Gyasi Zardes di sektor penyerang untuk menggantikan striker veteran Chris Wondolowski yang tampil mengecewakan. Sejauh ini AS cukup kerepotan menemukan striker tunggal dengan kemampuan memaksimalkan bola udara.

Memaksa Clint Dempsey sebagai ujung tombak semata wayang sudah terbukti kurang bertaji seperti saat Piala Dunia lalu. Harapan baru sempat tumbuh dalam diri Jozy Altidore namun sayang cedera yang dialami sejak musim semi membuat AS kembali kehilangan pemain dengan karakter tersebut.

Kini harapan itu muncul dalam diri Wood dan Zardes yang tampil cukup baik di babak kedua saat menghadapi Argentina.

Dengan potensi dan kemungkinan yang ada, tinggal saja bagaimana Klinsmann berani meminggirkan pertimbangan pragmatis demi hasrat dan cita-cita yang lebih besar.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun