Belum lagi, dukungan fans yang diprediksi bakal menguasai stadion berkapasitas 68.500 tempat duduk itu. Dibanding Chile, Meksiko boleh dianggap tuan rumah untuk laga ini. Bersama AS, keduanya sama-sama berada di kawasan Amerika Utara sehingga keterjangkauan fans akan lebih mudah. Menurut wartawan goal,Jon Arnold, jauh hari sebelum laga ini jatah tiket untuk penonton Meksiko sudah terjual habis.
“Mereka memiliki banyak pemain dan level Eropa dan 80 persen di tribun menguntungkan mereka,”lanjut Pizzi.
Namun demikian, laga di lapangan hijau-lah yang paling menentukan. Seperti dikatakan gelandang Chile, Arturo Vidal, sekalipun ada tambahan “pemain ke-12” itu, timnya tetap bertekad menang.
"Ini akan berbeda. Meksiko akan membawa banyak orang, tapi kami tenang, kami memiliki tim yang baik dan kami akan memberikan segalanya dalam permainan."
Patut diakui Meksiko belum pernah sekali pun menjuarai Copa America, persis seperti dua negara Amerika Selatan yakni Venezuela dan Ekuador. Namun Los Tricolores hampir selalu mendapat undangan untuk berpartisipasi di ajang tersebut dan sudah dua kali bertemu Chile di ajang tersebut .
Pertemuan perdana di fase grup edisi 2011. Saat itu, Chile menang dengan skor 2-1. Keduanya kembali berjodoh di fase grup Copa America 2015 dan Meksiko memaksa laga berakhir sama kuat, 3-3.
Di pertemuan ketiga ini, Meksiko memiliki sumber daya untuk melampaui pencapaian itu. Dari tiga kiper yang dibawa ke Amerika Serikat dan ketiganya sudah mendapat kesempatan tampil di fase grup, nama Guillermo Ochoa berpeluang besar tampil di laga krusial ini.
Sebagai salah satu pemain senior di Meksiko, penjaga gawang 30 tahun ini sudah berpengalaman baik di timnas maupun klub. Sepanjang musim lalu, sosok bernama lengkap Francisco Guillermo Ochoa Magaña ini tampil cukup baik bersama Malaga. Mendapat 10 kesempatan bersama klub La Liga Spanyol itu, ia mampu menghindari gawangnya dari kebobolan alias clean sheetsebanyak tiga kali. Pengalaman dan kemampuannya itu dibutuhkan Osorio untuk menjadi tembok terakhir menahan serangan Alexis Sanchez, Eduardo Vargas, Marcelo Diaz dan Arturo Vidal.
Araujo merupakan sosok mengejutkan untuk mengisi posisi bek kanan. Namun saat menghadapi Uruguay dan Jamaika, pemain 24 tahun sangat mumpuni dalam bertahan.