Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perang Bintang di ‘Final Dini’ Copa America Centenario

6 Juni 2016   19:21 Diperbarui: 6 Juni 2016   19:29 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Funes Mori dan Alexis Sanchez/MARTIN BERNETTI/Getty Images

Saat itu, Albiceleste mampu meraih kemenangan 2-1. Hal ini tak lepas dari andil Funes Mori meredam agresivitas Sanchez yang musim ini melempem bersama Arsenal di Liga Primer Inggris.

Pengalaman pertemuan tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada pertandingan kali ini. Dengan tugas yang sama mengawal Sanchez, Funes Mori dituntut untuk mempertahankan performa tersebut. Kedisiplikan mutlak diperlukan demi mengimbangi penampilan Marcus Rojo yang cenderung labil.

Sementara Sanchez akan berupaya untuk bergerak lebih ke kanan, menarik konsentrasi Funes Mori dan Marcos Rojo untuk menyisahkan ruang di tengah. Apakah strategi Sanchez ini akan berhasil?

Funes Mori dan Alexis Sanchez/MARTIN BERNETTI/Getty Images
Funes Mori dan Alexis Sanchez/MARTIN BERNETTI/Getty Images
Kedua, Gonzalo Higuain vs Gary Medel. Posisi Gary Medel di jantung pertahanan Chile tak tergantikan dalam enam tahun terakhir. Performa gemilang pemain 28 tahun itu merupakan warisan taktis yang ditinggalkan Marcelo Bielsa dan muridnya Jorge Sampaoli untuk Chile saat ini.

Tingginya tak seberapa dan jauh dari ideal untuk mengisi pos bek tengah. Meski bermodal 1,71 m, pemain Inter Milan ini mengimbanginya dengan agresivitas dan kecakapan membaca pergerakan dan arah bola lawan.

Bertemu Argentina, keperkasaan Medel bakal diuji. Salah satunya saat berhadapan dengan Gonzalo Higuain. Martino tentu akan memilih pemain Napoli itu untuk mengisi lini depan Argentina, walau pengalaman buruk di Copa America tahun lalu tak bisa lepas begitu saja.

Penampilan cemerlang di Serie A musim ini meyakinkan Martino untuk kembali mengandalkannya. Torehan 36 gol di Serie A mendapuk Pipita sebagai Capocannoniere atau pencetak gol terbanyak.

Dengan fisik yang kekar membuat Higuain cukup percaya diri berduel dengan para pemain belakang Chile, termasuk Medel. Di sini ketangguhan Medel diuji.

Higuain dan Medel sedang beradu/RODRIGO ARANGUA/Getty Images
Higuain dan Medel sedang beradu/RODRIGO ARANGUA/Getty Images
Ketiga, Angel Di Maria vs Eugenio Mena.

Saat ini Angel Di Maria merupakan salah satu pemain paling berbahaya yang dimiliki Argentina. Performanya yang gemilang berbanding lurus dengan deretan prestasi yang diukir bersama Paris Saint-Germain di kompetisi sepak bola Prancis.

Menarik melihat mantan pemain Manchester United ini berduel dengan gelandang yang beroperasi sebagai full back,Eugenio Mena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun