Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

BCA Indonesia Open SSP 2016, Sportainment dan Momen Pembuktian

30 Mei 2016   20:29 Diperbarui: 30 Mei 2016   20:47 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana blogger gathering menghadirkan Yuni Kartika dan Achmad Budiarto dari pihak PBSI, serta Inge Setiawati dari BCA. foto dokpri

Prestasi yang diukir di dua ajang terakhir ini akan menentukan posisi mereka di daftar rangking BWF. Nantinya posisi terbaik yang dikejar akan berperan penting saat pengundian atau seeding.Semakin baik rangking maka peluang untuk bertemu lawan kuat dapat dihindari sedini mungkin.

Pada ajang Olimpiade kali ini Indonesia mengirim 10 wakil, masing-masing satu utusan dari tunggal putra (Tommy Sugiarto) dan tunggal putri (Lindaweni Fanetri), satu pasang ganda putra (Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan), dan dua pasang ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto).

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan misalnya, yang kini berada di rangking dua dunia berharap bisa mempertahankan posisi tersebut hingga sebelum Olimpiade. Tujuannya, saat pengundian nanti, peluang untuk bertemu unggulan teratas, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong asal Korea Selatan bisa dihindari hingga sebelum bertemu di partai pamungkas.

Namun, di sektor ganda campuran, sebagaimana diungkapkan Achmad Budiarto, peluang pasangan unggulan untuk bertemu lebih awal terbuka lebar. Karena itu, ajang BIO dan turnamen terakhir menjadi kesempatan untuk mengukir peringkat sebaik mungkin sambil menempa fisik dan teknik.

“Seeding Olimpiade, rangking lima dan delapan bisa bertemu lebih awal,”aku Budiarto.

Keempat,bagi pebulutangkis Indonesia lainnya, BIO kali ini menjadi momentum untuk mengasah diri dan menambah jam terbang. Hadirnya para pemain terbaik sedunia adalah kesempatan untuk uji tanding sambil menimba ilmu dan menempa mental. Tak heran kesempatan berlaga di kandang sendiri dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemain Tanah Air yang kali ini total berjumlah 44 orang.

Selain itu, bagi para pemain muda, terutama pasca berlaga di Piala Thomas dan Piala Uber, BIO menjadi ajang pembuktian bakat besar yang telah menyingsing di Kunshan, Tiongkok beberapa waktu lalu.

Di balik itu ada semangat ‘balas dendam’ positif yang bisa ditunjukkan Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting serta Jonathan Christie saat bertemu kembali dengan para pemain Denmark yang mengalahkan mereka di partai final Piala Thomas.

Seakan merestui hasrat tersebut, bila tak ada aral Anthony berpeluang revans atas Jan O Jorgensen, pemain senior tim Dinamit yang membuatnya mati kutu.

Selain itu, para pemain muda bisa menyerap ilmu saat bertemu para pemain kawakan sekaliber Lin Dan, Chen Long, serta Lee Chong Wei yang berada di tubir masa pensiun.

Di sektor putri, para pemain muda seperti Hanna Ramadhini, Fitriani, Gregoria Mariska (tunggal) serta Rosyita Eka Putri Sari dan Ni Ketut Mahadewi Istirani (ganda) mendapat kesempatan untuk membuktikan potensi yang telah ditunjukkan di Piala Uber lalu. Gregoria dan Fitriani misalnya telah mampu bersaing dan mengalahkan tunggal ketiga Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun