Jorgensen benar-benar come backsetelah tampil kurang meyakinkan sebelumnya. Sejak awal tunggal nomor lima dunia itu mampu mengendalikan permainan. Postur tubuh yang tinggi membuat Jorgensen dengan leluasa menyisir seluruh sisi lapangan.
Sementara Anthony berusaha bermain taktis dengan menempatkan shuttlecock di depan net. Namun permainan netting yang diperagakan pemain asal Cimahi, Jawa Barat itu tak maksimal dan gagal menyebrang net.
Setelah tertinggal 17-21 di set pertama, Jorgensen semakin percaya diri di set kedua. Strategi bahkan titik lemah tunggal 19 dunia itu sudah diketahui Jorgensen. Jorgensen pun hanya memberikan 12 poin kepada Ginting sebelum mengakhiri pertandingan.
“Jorgensen lebih berpengalaman dari saya, dia tidak mudah dimatikan. Selain itu, saya yang tampil kurang sabar. Jorgensen sudah bisa membaca kalau saya akan memberi bola-bola depan, dia sudah siap menunggu di depan net,” ungkap Anthony usai laga.
“Ini adalah pengalaman saya bertanding di Piala Thomas dan atmosfernya memang berbeda dengan turnamen perorangan. Banyak pelajaran yang saya petik dari pertandingan tadi, saya harus lebih tenang lagi, secara teknik, stroke Jorgensen memang lebih matang,” lanjutnya.
Selain itu, di laga terakhir kedauanya pun sukses membungkam ganda nomor 23 dunia. Angga/Ricky benar-benar menunjukkan tajinya. Sempat mendapat perlawanan di awal game, pasangan yang digadang-gadang sebagai penerus Hendra/Ahsan ini mampu meredam permainan agresif Kim/Anders.
Set pertama berakhir dengan skor 21-16. Di set kedua, Angga/Ricky semakin mudah mengendalikan pasangan Denmark itu. Dalam waktu 42 menit Angga/Ricky mengakhiri perlawanan Kim/Anders dengan skor 21-14.
Partai kelima pun menjadi penentu. Ihsan Maulana menjajal kekuatan pemain senior Hans-Kristian Vittinghus. Walau secara rangking tertinggal, Ihsan yang kini berada di rangking 31 dunia mampu meladeni permainan tunggal 13 dunia itu sejak awal pertandingan.
Keduanya berusaha tampil tenang dan meminimalisir kesalahan. Skor pun berlangsung ketat. Namun kematangan Vittinghus terlihat setelah skor imbang 5-5. Tiga poin berhasil digenggam Hans berkat keunggulan membendung serangan Ihsan.
Selepas jeda, dua kesalahan yang dilakukan Ihsan memberi poin cuma-cuma kepada lawan. Bola tanggung, berikut pengembalikan bola yang terlalu melebar dari bidang lapangan membuat jarak keduanya menjadi 14-12.