Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Indonesia Masih Berpuasa, Pertama Kali Piala Thomas Berlabuh di Eropa

22 Mei 2016   17:35 Diperbarui: 22 Mei 2016   18:29 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euforia tim Denmark usai memastikan kemenangan/sumber gambar @badmintonupdates

Jorgensen benar-benar come backsetelah tampil kurang meyakinkan sebelumnya. Sejak awal tunggal nomor lima dunia itu mampu mengendalikan permainan. Postur tubuh yang tinggi membuat Jorgensen dengan leluasa menyisir seluruh sisi lapangan.

Sementara Anthony berusaha bermain taktis dengan menempatkan shuttlecock di depan net. Namun permainan netting yang diperagakan pemain asal Cimahi, Jawa Barat itu tak maksimal dan gagal menyebrang net.

Setelah tertinggal 17-21 di set pertama, Jorgensen semakin percaya diri di set kedua. Strategi bahkan titik lemah tunggal 19 dunia itu sudah diketahui Jorgensen. Jorgensen pun hanya memberikan 12 poin kepada Ginting sebelum mengakhiri pertandingan.

“Jorgensen lebih berpengalaman dari saya, dia tidak mudah dimatikan. Selain itu, saya yang tampil kurang sabar. Jorgensen sudah bisa membaca kalau saya akan memberi bola-bola depan, dia sudah siap menunggu di depan net,” ungkap Anthony usai laga.

“Ini adalah pengalaman saya bertanding di Piala Thomas dan atmosfernya memang berbeda dengan turnamen perorangan. Banyak pelajaran yang saya petik dari pertandingan tadi, saya harus lebih tenang lagi, secara teknik, stroke Jorgensen memang lebih matang,” lanjutnya.

Ekspresi Jorgensen usai mengalahkan Anthony Ginting/gambar dari @badmintonupdates
Ekspresi Jorgensen usai mengalahkan Anthony Ginting/gambar dari @badmintonupdates
Angga Pratama/Ricky Karanda menjadi harapan untuk memperpanjang nafas Indonesia.  Bertemu Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, ganda nomor 12 dunia ini memiliki modal hasil bagus di semifinal ketika menjadi penentu kemenangan atas Korea Selatan.

Selain itu, di laga terakhir kedauanya pun sukses membungkam ganda nomor 23 dunia. Angga/Ricky benar-benar menunjukkan tajinya. Sempat mendapat perlawanan di awal game, pasangan yang digadang-gadang sebagai penerus Hendra/Ahsan ini mampu meredam permainan agresif Kim/Anders.

Set pertama berakhir dengan skor 21-16. Di set kedua, Angga/Ricky semakin mudah mengendalikan pasangan Denmark itu. Dalam waktu 42 menit Angga/Ricky mengakhiri perlawanan Kim/Anders dengan skor 21-14.

Partai kelima pun menjadi penentu. Ihsan Maulana menjajal kekuatan pemain senior Hans-Kristian Vittinghus. Walau secara rangking tertinggal, Ihsan yang kini berada di rangking 31 dunia mampu meladeni permainan tunggal 13 dunia itu sejak awal pertandingan.

Keduanya berusaha tampil tenang dan meminimalisir kesalahan. Skor pun berlangsung ketat. Namun kematangan Vittinghus terlihat setelah skor imbang 5-5. Tiga poin berhasil digenggam Hans berkat keunggulan membendung serangan Ihsan.

Angga/Ricky usai menyamakan kedudukan/gambar dari@badmintonupdates
Angga/Ricky usai menyamakan kedudukan/gambar dari@badmintonupdates
Ihsan berhasil memanfaatkan kesalahan yang dilakukan sang rival untuk mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 9-9. Wakil Denmark lebih dulu mengunci interval pertama setelah Ihsan mampu memperpendek kedudukan menjadi 11-10.

Selepas jeda, dua kesalahan yang dilakukan Ihsan memberi poin cuma-cuma kepada lawan. Bola tanggung, berikut pengembalikan bola yang terlalu melebar dari bidang lapangan membuat jarak keduanya menjadi 14-12.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun