Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final Piala Thomas 2016, Antara Sejarah Panjang dan Rindu yang Siap Meledak

21 Mei 2016   12:55 Diperbarui: 21 Mei 2016   16:47 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
manajer Tim Thomas dan Uber Denmark, Lars Uhre /badmintonindonesia.org

Bukan Korea Selatan atau tuan rumah Tiongkok yang akhirnya ke partai final Piala Thomas 2016. Bukan pula juara bertahan Jepang , atau tetangga terdekat Malaysia. Melainkan Indonesia dan Denmark yang akan berhadap-hadapan di partai final yang bakal dihelat di Kunshan Sport Center, Minggu (22/05/2016) pukul 11.30 WIB.

Perjalanan Indonesia dan Denmark ke partai pamungkas tidaklah mudah. Merah Putih menumbangkan Korea Selatan yang sebelumnya menguburkan harapan tuan rumah, Tiongkok. Sementara Denmark mengatasi perlawanan Malaysia, setelah sebelumnya raja Eropa itu menyingkirkan Jepang.

Baik Indonesia maupun Denmark sama-sama optimis mampu membawa pulang lambang supremasi beregu tersebut ke negara masing-masing. Seperti diungkapkan manajer Tim Thomas dan Uber Denmark, Lars Uhre dikutip dari badmintonindonesia.org, "Indonesia, mereka punya pemain bagus. Tapi, kami tetap yakin bertemu Indonesia karena kami kuat dalam semua partai pertandingan. Kami punya enam pemain ganda yang bagus.”

Selain itu, pertarungan dramatis menghadapi Malaysia mempertembal kepercayaan diri Denmark. Pada laga itu Denmark lebih dulu tertinggal 0-2 setelah Lee Chong Wei mengandaskan pemain muda Viktor Axelsen dan pasangan dadakan Mathias Boe/ Mads Conrad-Petersen digasak Goh V Shem/Tan Wee Kiong.

Namun Raja benua biru itu mampu menemukan titik balik usai Hans-Kristian Vittinghus menumbangkan Iskandar Zulkarnain Zainuddin. Dua partai terakhir, pun menjadi milik Denmark setelah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen membenamkan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dan Emil Holst membungkan Chong Wei Feng.

“Denmark menunjukkan semangat yang luar biasa meskipun sudah tertinggal lebih dulu. Saat ini saya tidak bisa berkata banyak tentang final karena masih ingin menikmati kemenangan ini,” lanjut Lars Uhre.

Di sisi lain, Merah Putih pun sedang on fire.Kemenangan atas Negeri Ginseng membuat Indonesia siap mencapai klimaks. Walau oleh Lars Uhre, Indonesia dan Denmark dinilai lolos karena lawan di semi final kelelahan usai tampil habis-habisan di laga sebelumnya, namun dari performa tim pencapaian ini tidaklah berlebihan. Bagi Indonesia, menjadi juara di babak kualifikasi Piala Thomas zona Asia di India   bulan  Februari  lalu menjadi bukti.

“Siapapun yang akan tampil di final, memang layak ke final. Jadi siapapun lawan, kami siap untuk menghadapi mereka, Denmark atau Malaysia,” ungkap Rexy Mainaky, Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia usai Indonesia menumbangkan Korea Selatan.

manajer Tim Thomas dan Uber Denmark, Lars Uhre /badmintonindonesia.org
manajer Tim Thomas dan Uber Denmark, Lars Uhre /badmintonindonesia.org
Sejarah panjang

Sebagai juara babak kualifikasi tingkat Asia, kini saatnya Indonesia membuktikan diri sebagai juara sejati. Bertemu raja Eropa ini menjadi duel ideal untuk membuktikan bahwa Indonesia pantas membawa pulang trofi tersebut yang sudah dinanti selama 14 tahun.

Seperti Indonesia, Denmark bukanlah muka baru di jagad bulutangkis dunia. Denmark memiliki akar bulu tangkis yang kuat, bahkan dalam hal tertentu profesionalisme pengelolaan bulu tangkis di negeri tersebut patut diacungi jempol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun