Prestasi Nottingham luar biasa. Tak dianggap sebelumnya, sukses menjadi raja Eropa, melalui perjuangan tak kurang dari empat tahun dan lima bulan. Bahkan setelah menjadi juara Eropa, mereka masih sanggup mempertahankannya di tahun berikutnya.
Leicester dan contoh-contoh yang telah disebutkan di atas membuktikan filosofi Muhammad Ali. Namun ketidakmungkinan yang menjadi mungkin itu tidak bisa diraih begitu saja. Dengan mudah, tanpa perjuangan.
Leicester memiliki Claudio Ranieri, serta tim yang kompak. Para pemain menyatu sebagai satu kekuatan yang sulit dibendung. Walau harga para pemain secara keseluruhan sama dengan harga satu pemain Manchester City, mereka membuktikan bahwa uang tak menjamin segalanya.
Ketidakmungkinan itu tidak pernah ada. Walau jarang terjadi, ketidakmungkinan itu tetap tidak pernah bertahan secara permanen. Seperti kata Muhammad Ali, “Impossible is just a big word thrown around by small men who find it easier to live in the world they've been given than to explore the power they have to change it. Impossible is not a fact. It's an opinion. Impossible is not a declaration. It's a dare. Impossible is potential. Impossible is temporary. Impossible is nothing.”
Bravo The Foxes…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H