Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Hendra/Ahsan Angkat Koper, Jonathan Christie Ukir Sejarah Baru

8 April 2016   21:20 Diperbarui: 8 April 2016   21:27 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kami sudah menerapkan strategi dengan cukup bagus. Kami konsisten dan jarang buang poin buat musuh. Yang pasti kami fokus terus,” timpal Tontowi. 

Selanjutnya di semi final Owi/Butet akan menghadapi pasangan nomor tujuh dunia asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.

Berdasarkan rekor pertemuan, Owi/Butet kurang diunggulkan dibanding unggulan enam itu. Owi/Butet kalah lima kali dalam delapan pertemuan terakhir.

Namun menghadapi laga ini, unggulan dua itu memiliki modal bagus. Selain performa yang semakin membaik, kemenangan dalam pertemuan terakhir di All England 2015 membangkitkan motivasi lebih untuk merebut tiket final.

 “Kami nggak mau mikirin head to head. Kami mikirnya gimana besok kami menerapkan permainan. Kalau kami lihat dari kemarin hingga sekarang penampilan kami terus ada kemajuan. Mudah-mudahan besok kami tampil lebih baik dari hari ini dan bisa menyelesaikan permainan dengan baik,” sambung Liliyana.  

Gagal pertahankan gelar

[caption caption="Badmintonindonesia.org"]

[/caption]Nasib apes dialami ganda putra terbaik kita Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Unggulan dua itu kandas di tangan pasangan Denmark  Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding setelah bertempur tiga set, 8-21, 21-17 dan 17-21.

Kekalahan ini sekaligus memupuskan harapan mereka untuk mempertahankan gelar yang direbut tahun lalu. Saat itu di partai final keduanya menjadi juara setelah menggusur musuh bebuyutan sekaligus pasangan teratas dunia asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.

Kekalahan atas Mads/Kolding mengulangi pertemuan mereka di Prancis Terbuka tahun lalu. Kekalahan itu menipiskan keunggulan Hendra/Ahsan dalam rekor pertemuan keduanya menjadi 3-2.

“Kami banyak keserang dulu di game pertama. Kami juga banyak ketinggalan dan banyak bola ngangkatnya. Di game kedua kami berusaha duluin depannya, main bisa lebih enak. Tapi di game ketiga balik lagi. Mungkin karena kami buru-buru juga, jadi banyak melakukan kesalahan sendiri,” jelas Hendra. 

Walau demikian Hendra/Ahsan tak perlu larut dalam kekalahan. Masih ada Singapura Terbuka yang akan dimulai pekan depan sebagai ajang pelampiasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun