Tak heran bila senior Muhammadiyah ini diminta terlibat mengurus tata kelola sepakbola nasional. Pria kelahiran 6 Juni pun ditunjuk sebagai salah satu anggota Tim Sembilan bentukan Kemenpora. Selama empat bulan bertugas, mereka menghasilkan sembilan butir rekomendasi yang kemudian diberikan kepada Menpora untuk diteruskan kepada Komisi X, Presiden dan wakil Presiden serta menteri terkait dan juga FIFA.Â
Tak sampai di situ, setelah Tim Sembilan dibubarkan, ia kembali dipercayakan menjadi salah satu anggota Tim Transisi Tata Kelola Sepakbola Indonesia. Peran mereka tak bisa dibilang ringan karena harus memainkan tugas dan kewenangan PSSI setelah dibekukan Kemenpora. Plus berkomunikasi dan ber koordinasi dengan FIFA, AFC, dan pihak-pihak terkait untuk menjalankan blue print tata kelola sepakbola nasional.
Terakhir almarhum masuk dalam Tim Kecil yang menjadi perwakilan pemerintah Indonesia untuk berdialog dengan FIFA terkait roadmap pembenahan sepakbola Indonesia.
Sayang almarhum lebih dulu berpulang sebelum menuntaskan tugas dan kepercayaan yang diberikan. Ia lebih dulu berpisah di tengah jalan berliku sepakbola nasional.
Dengan segala kelebihan dan kekuarangannya, cacat-cela dan dedikasi yang telah ditunjukkan, semoga jiwa alharmuh beristirahat dalam damai, berkanjang dalam khusnul khotimah.
Selamat jalan Pak Djoko…Requescat in pacem…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H