“Angga/Ricky memang paling berpeluang mendampingi Hendra/Ahsan, namun mereka sampai saat ini masih menguber poin ke olimpiade. Peluang Angga/Ricky masih 50-50, soalnya banyak target di 2015 yang meleset, diluar perkiraan,” ungkap Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI.
Untuk mencapai target tersebut, Angga/Ricky harus bekerja keras berburu poin hingga awal Mei. Mengantisipasi pergerakan rangking lawan, keduanya sebisa mungkin mencapai babak semifinal di sejumlah turnamen.
“Mengenai penghitungan poin memang agak sulit, karena masih berjalan. Kita juga harus pantau pergerakan rangking lawan. Pokoknya Angga/Ricky harus maksimal di tiap turnamen, minimal harus sampai semifinal. Mereka mesti kerja keras di tahun 2016 ini,” lanjut Herry.
Selain Angga/Ricky, Indonesia masih memiliki sejumlah stok untuk mendampingi Hendra/Ahsan. Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro dinilai punya kans untuk membuat gebrakan.
Buktinya, pasangan yang disebutkan terakhir itu mampu menjuarai Indonesian Masters 2015 untuk menutup kekalahan Hendra/Ahsan.
Satu andalan
Sedikit lebih baik dari sektor tunggal, ganda putri kini memiliki wakil di jajaran elit dunia. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi salah satu pasangan yang disegani dan sudah dipastikan ambil bagian di Olimpiade Brasil.
Meski menjadi salah satu unggulan, pekerjaan rumah Greysia/Nitya tak mudah. Inkonsistensi masih menjadi salah satu musuh yang harus dihadapi. Hal itu terlihat dalam sejumlah gelaran. Mampu tampil maksimal dan gila-gilaan di satu turnamen, sementara di turnamen berikutnya malah melorot.
“Setiap pemain harus menyetting goal mereka masing-masing, punya komitmen dan harus displin. Contohnya Nitya yang daya tahan ototnya tidak stabil. Dia harus menyadari dan menjaga kondisinya dengan terapi teratur, pemanasan yang benar, minum suplemen dan sebagainya,” tandas Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.
Demi menjaga kondisi dan meningkatkan disiplin, Eng menerapkan peraturan khusus bagi tim ganda putri. Semua pemain, termasuk Greysia/Nitya, dilarang keluar pelatnas kecuali keadaan darurat dan hari libur seperti Rabu siang, Sabtu siang dan Minggu. Selain itu, hanya Greysia/Nitya yang diperbolehkan membawa kendaraan pribadi ke pelatnas, selebihnya tidak diperbolehkan.
[caption caption="Greysia/Nitya (gambar www.badmintonindonesia.org)"]