“Hal yang paling penting sekarang adalah komitmen dari para atlet. Mindset mereka harus diubah, jangan cuma semata-mata mau jadi pemain tim nasional tetapi tidak pernah juara. Jadi atlet harus punya angan-angan!” tambah Edwin yang pernah menjadi pelatih timnas India.
[caption caption="Lindaweni (gambar:www.badmintonindonesia.org)"]
Sekiranya itu menjadi kata kunci di sektor tunggal putra. Prestasi para tunggal senior yang sudah mulai pudar, harapan kini digantungkan pada para pemain muda. Selain Tommy Sugiarto, Indonesia sudah tak memiliki wakil di jajaran elit dunia. Tak heran jika di Olimpiade edisi ke-31 ini (besar kemungkinan) Indonesia hanya mengirimkan putra mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto itu.
Terlepas dari sasaran terdekat, Olimpiade ini, program jangka panjang mau tidak mau menyertakan nama para pemain muda. Gebrakan yang sudah mereka tunjukkan, tiga tunggal muda paling menonjol saat ini, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sudah saatnya diberi kepercayaan dan jam terbang lebih.
Berdasarkan penampilan mereka di sejumlah ajang internasional terlihat bahwa mental mereka sudah terasah-untuk mengatakan siap tampil di ajang bergengsi.Bahkan Ihsan dan Jonatan sudah beberapa kali menjadi bagian tim beregu Indonesia di Piala Thomas, Piala Sudirman, Asian Games dan SEA Games.
Buntut peningkatan prestasi itu terlihat dari lonjakan rengking. Sejak mulai ditempa oleh pelatih tunggal putra PBSI saat ini, Hendry Saputra, pada 2014 mereka masih berada di rangking 200-an dunia. Kini, mereka telah berada di lingkaran 35-an dunia.
Dengan pencapaian tersebut maka sudah pantas jika mereka mendapat kepercayaan lebih. Bukan mustahil dengan lonjakan rangking yang ada membuka jalan bagi mereka untuk berkompetisi di turnamen utama level super series dengan tanpa melewati jalur kualifikasi sebagaimana yang selalu ditempuh selama ini. Diharapkan pada kejuaraan Badminton Asia Championships 2016 mereka sudah bisa langsung berlaga di babak utama tanpa mesti merangkak dari kualifikasi.
“Ihsan, Jonatan dan Anthony kalau masuk turnamen super series kebanyakan harus mulai dari babak kualifikasi, jadi mereka harus menambah stamina lagi, sekitar 20 persen lagi. Karena untuk masuk babak utama, mereka akan bertemu lawan yang berat dan mesti bermain rubber game,” ungkap Hendry.
[caption caption="Anthony Sinisuka Ginting (gambar www.badmintonindonesia.org)"]
Di sektor ganda putra Indonesia masih mengandalkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Ganda terbaik tanah air ini sudah dipastikan lolos ke Olimpiade Rio.
Pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi berpeluang untuk mendampingi Hendra/Ahsan di Brasil. Namun hal itu menuntut konsistensi mengingat sejumlah target di tahun 2015 meleset.