Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menakar Peluang Indonesia di Denmark Open Super Series Premier 2015

14 Oktober 2015   08:47 Diperbarui: 14 Oktober 2015   08:47 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, ganda campuran diharapkan mampu berbicara banyak. Namun para pemain unggulan siap menghadang Owi/Butet. Tahun lalu ganda campuran terbaik tanah air ini hanya mampu menjadi finalis setelah kalah dari Xu Chen/Ma Jin di partai puncak.

Melihat track record Owi/Butet di turnamen sebelumnya, lawan terberat tentu pasangan nomor satu dunia, Zang Nan/Zhao Yunlei. Jika melangkah mulus kedua pasangan itu berpeluang besar saling berhadap-hadapan kembali.

Selain Owi/Butet, sektor ganda campuran masih memiliki harapan pada Praveen/Debby. Pasangan nomor sembilan dunia ini  sedang on fire seperti terlihat di Thailand Open GP beberapa waktu lalu.

Ketiga, selain ganda campuran, ganda putra juga menjadi tumpuan harapan. Pasangan senior Hendra/Ahsan diharapkan tampil maksimal. Lawan pertama yang akan dihadapi adalah pasangan non unggulan Adam Cwalina/Przemyslaw Wacha dari Polandia. Di atas kertas Hendra/Ahsan yang menempati unggulan kedua diprediksi mampu melaju. Namun lagi-lagi tantangan berat menghadang di babak-babak berikutnya. Unggulan pertama asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong tetapi menjadi lawan terberat.

Keempat, ganda putri, Greysia/Nitya diharapkan tampil konsisten seperti pada turnamen Chinese Taipei Open Grand Prix Gold. Pada partai final, ganda putri nomor lima dunia ini mampu menggulung pasangan kembar Tiongkok Luo Ying/Luo Yu.

Tentu, pada turnamen kali ini pasangan yang sama tetap menjadi tantangan. Selain itu masih ada wakil tuan rumah yang saat ini berada satu tingkat di atas Greysia/Nitya yakni Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen. Unggulan teratas asal Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan ganda nomor dua dunia dari Tiongkok, Wang Xiaoli/Yu Yang bakal menjadi lawan terberat.

Kelima, sebagaimana tunggal putri, sektor tunggal putra, patut diakui dengan lapan dada, harapan terbesar diletakkan pada Tommy Sugiarto. Putra mantan atlet bulutangkis nasional Icuk Sigiarto ini menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang menghuni peringkat 20 besar dunia. Tommy yang kini berada di rangking 12 dunia akan menemui lawan-lawan berat baik dari Tiongkok, Denmark, Korea dan Jepang. Pengalaman mengalahkan Lin Dan di Indonesia Open Super Series Premier beberapa waktu lalu diharapkan menjadi bekal untuk menantang para unggulan. Namun konsistensi Tommy kerap dipertanyakan. Dengan kualitas yang dimiliki, diharapkan tunggal terbaik tanah air ini bisa berbicara banyak.

Akhirnya, melihat peta kekuatan yang ada, hemat saya Indonesia masih tetap mengandalkan sektor ganda dan diharapkan para duta bangsa ini bisa mengakhiri sejarah buruk dan mengakhiri paceklik gelar sejak 2009 lalu.

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun