Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menakar Peluang Indonesia di Denmark Open Super Series Premier 2015

14 Oktober 2015   08:47 Diperbarui: 14 Oktober 2015   08:47 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa Denmark khususnya selalu tak bersahabat bagi Indonesia. Sejak pertama kali dihelat pada 1935, wakil-wakil Merah Putih yang berhasil menginjak podium juara bisa dihitung dengan jari. Dengan tanpa terlalu panjang membaca daftar, coba kita lihat prestasi Indonesia di turnamen tersebut dalam sepuluh tahun terakhir.

Dalam rentang satu dekade terakhir baru dua pemain Indonesia yang Berjaya di sana. Tahun 2008 Indonesia membawa pulang satu gelar dari sektor ganda putra melalui Markis Kido/Hendra Setiawan. Peraih emas Olimpiade 2008 ini berhasil menyejajarkan diri dengan Peter Gade (Denmark/tunggal putra), Wang Lin  (Tiongkok/tunggal putri), Wong Pei Tty/Chin Eei Hui (Malaysia/tunggal putri) dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark/ganda campuran).

Indonesia kembali membawa pulang satu gelar di tahun berikutnya. Waktu itu tunggal putra Simon Santoso menjadi penyelamat wajah Indonesia. Markis Kido/Hendra Setiawan gagal mempertahankan gelar mengikuti langkah pasangan tuan rumah Joachim Fischer/Christinna Pedersen. Gelar ganda putra jatuh ke tangan pasangan Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Sementara itu gelar ganda putri berpindah tangan ke wakil Tiongkok, Pan Pan Zhang Yawen. Denmark pun merajai tunggal putri lewat Tine Rasmussen.

Tahun berganti tahu setelah Simon Santoso Indonesia selalu pulang dengan tangan hampa. Situasi ini berbanding terbalik dengan sang raksasa Tiongkok yang begitu digdaya. Bahkan tahun lalu, Tiongkok sapu bersih seluruh gelar.

Apakah tahun ini Indonesia kembali apes?

Peluang  

Tahun ini, di turnamen bintang lima ini, Indonesia berkekuatan 11 pemain. Tunggal putra diwakili Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka dan Andre Kurniawan Tedjono. Sektor tunggal putri dan ganda putra masing-masing berkekuatan dua wakil. Lindaweni Fanetri dan Maria Febe Kusumastuti di tunggap putri. Sementara ganda putra diwaliki Hendra Setiawan/Hohammad Ahsan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.

Ganda putri sepenuhnya berharap pada Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Wakil terbanyak, seperti tunggal putra, terjadi di sektor ganda campuran yang berkekuatan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Riky Widianto/Richi Puspita Dili serta Praveen Jordan/Debby Susanto.

Pertama, sektor tunggal putri tumpuan terbesar diletakkan kepada Lindaweni Fanetri. Namun langkah pebulutangkis 25 tahun ini tak bakal mudah. Ia sudah harus berhadapan dengan rintangan besar di babak pertama. Lindaweni harus menantang unggulan empat asal Tiongkok Li Xuerui.

Di atas kertas Lindaweni kurang diunggulkan saat berhadapan dengan pebulutangkis rangking enam dunia itu. Secara peringkat Lindaweni (urutan 22 dunia) berada jauh di belakang Li  . Statistik pertemuan keduanya pun masih dipegang Li. Lindaweni hanya mampu meraih kemenangan di pertemuan perdana pada tahun 2010. Namun di tiga pertemuan selanjutnya Lindaweni selalu kalah.

Selain Lindaweni, Maria Febe juga akan menghadapi tantangan berat. Wakil India P.Venkata Sindhu menanti. Keduanya sudah tiga kali bertemu dan Maria baru menang sekali. Pertemuan terakhir terjadi di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012. Bermain ketat tiga set, Maria pada akhirnya harus menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun