Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kualifikasi Euro 2016 Makin Tegang, dari Drone Hingga Mujizat Belanda

8 Oktober 2015   13:57 Diperbarui: 8 Oktober 2015   14:51 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pergulatan dengan diri sendiri untuk menjawab tantangan itu semakin besar ketika megingat peristiwa kurang mengenakkan tahun lalu saat berhadapan dengan tim yang sama di Warsawa.

Sebagaimana pemain bintang lainnya, Lewandowski pun menjadi incaran dan sasaran lawan. Lewandowski menjadi target yang harus dilumpuhkan. Terbukti tahun lalu Skotlandia cukup jitu memainkan strateginya meski lebih sebagai upaya kasar dan jauh dari sportif.

"Saya berharap situasi pada hari Kamis tidak sama seperti di Warsawa karena setelah itu pelanggaran oleh Greer saya tidak bisa berlari. Jika itu berubah menjadi pertempuran akan tetap baik. Aku bisa menangani sendiri dalam pertempuran udara atau fisik. Selama itu sesuai aturan,"ungkap Lewandowski yang dilanggar keras Gordon Greer dalam laga yang berakhir imbang 2-2 itu.

Mujizat Belanda

Belanda kritis. Bahkan butuh mujizat untuk bisa keluar dari lubang jarum. Kekalahan beruntun dari Islandia dan Turki pada September lalu tak hanya mengorbankan posisi Guus Hiddink sebagai pelatih. Der Oranje terdampar di posisi keempat grup A dengan 10 poin atau tertinggal sembilan poin dari Islandia dan Republik Ceko di urutan pertama dan kedua.

Bayang-bayang kelam tampaknya sudah menghantui skuad Danny Blind, suksesor Hiddink. Harapan terakhir dan satu-satunya adalah meraih poin penuh di dua laga tersisa dan terdekat saat menghadapi Kazakhstan sambil berharap Turki tergelincir.

Namun raihan poin dalam laga tersisa tampaknya lebih sebagai cara menghibur diri, langakah pelipur lara dan usaha menyelamatkan muka. Walau sebenarnya wajah Robin Van Persie dan kolega sudah benar-benar tercoreng dan tampak mengerikan seperti kata Van Persie sendiri. Kesimpulan bisa ditarik, Belanda akan menorehkan catatan kelam, gagal lolos ke turnamen untuk pertama kalinya sejak tahun 2002 dan untuk pertama kalinya gagal lolos ke Kejuaraan Eropa sejak tahun 1984.

"Saya pikir itu benar-benar mengerikan. Seluruh kualifikasi ini sangat sulit, tapi kami masih memiliki peluang. Kami harus terus sampai akhir dan memenangkan dua pertandingan terakhir,"ungkap Van Persie lirih. Tentu lebih sebagai cara terbaik menghibur diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun