[caption caption="Jorge Lorenzo (crash.net)"][/caption]
Moto GP Aragon kembali menghadirkan drama menegangkan. Sirkuit sepanjang 5,1 kilometer dengan 17 tikungan ini kembali membuat jantung para pencinta MotoGP berdegup kencang.
Digdaya selama sesi latihan bebas dan merebut pole, Marc Marquez harus menguburkan impiannya untuk kembali berjaya di Aragon. Secara mengejutkan rider Repsol Honda itu terjatuh di lap kedua. Crash kelima bagi Marquez musim ini.
Marquez yang terseret hingga ke gravel tak bisa berbuat apa-apa karena harus menyudahi balapan lebih dini. Situsi ini otomatis membuka jalan bagi Jorge Lorenzo untuk melesat. Pebalap Movistar Yamaha yang berhasil tancap gas sejak awal menjadi yang terdepan kian nyaman memacu tunggangannya.
Rossi dan Pedrosa benar-benar memanjakan mata penonton. Rossi tentu tak mau kehilangan poin demi menjaga takhta. Sebelum balapan, keunggulan 23 poin dari Lorenzo bukan jarak aman bagi Rossi untuk tidak naik podium.
Situasi ini membuat Rossi bersikukuh untuk terus menempel ketat Pedrosa dan berusaha mendahului. Namun Pedrosa tak tinggal diam. Persaingan kian menegangkan memasuki lap ke-19.
Rossi dan Pedrosa susul menyusul. Jarak keduanya begitu tipis bahkan hampir saling berciuman menjelang lap terakhir. Namun keberanian Pedrosa meladeni tantangan Rossi berbuah manis. Pebalap Repsol Honda itu berhasil menjadi yang tercepat setelah Lorenzo.
Kemenangan keenam ini membut Lorenzo berhak atas 25 poin untuk menambah perbendaharaan poinnya menjadi 249. Rossi yang hanya finish di posisi ketiga semakin didekati rekan setimnya itu. Kini keduanya hanya terpaut 14 poin.
Lorenzo mengaku kunci kemenangan ini tak lepas dari start bagus yang dilakukannya. “I make a good start as usual. I tried to ride at the maximum, Marc was at the limit to follow me. I didn't expect his crash and when I saw that I breathe much more deep. I couldn't open much more gap to Dani and I needed to push hard to keep this distance,”ungkap pebalap 28 tahun itu.
Bagi Rossi kemenangan ini mengharu biru. Pemilik nomor 46 itu tampak sedikit kecewa. Senyum tetap tersungging di bibirnyai meski tangannya tak bisa lepas untuk memberikan isyarat bahwa kesempatannya untuk merebut posisi kedua terbuka lebar, ia dan Pedrosa hanya berjarak tipis. Sebagaimana biasa, Rossi tetap mengaku senang dengan hasil ini.