Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Satu Bola Sejuta Saudara

8 September 2015   11:13 Diperbarui: 8 September 2015   15:00 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Diambil dari Kompas.com"][/caption] Saat ini gelombang pengungsi sedang menerjang Eropa, meski tak sedikit yang masuk secara illegal saban tahun. Sejumlah negara di benua biru menjadi destinasi puluhan ribu pengungsi baik yang berasal dari sesama negara Eropa seperti Kosovo dan Serbia maupun yang berasal dari daerah-daerah bermasalah di Asia seperti Afganistan dan Syria, maupun dari Afrika.

Bahkan untuk mencari peruntungan di Eropa, tak sedikit yang harus berjuang dengan maut, melakoni pelayaran berbahaya. Peristiwa kapal terbalik yang menghanyutkan ratusan imigran dari Libya yang hendak menuju Pulau Lampedusa di selatan Italia beberapa waktu lalu menjadi contoh nyata.

Negara-negara yang menjadi destinasi para migran itu tampaknya menerima dengan tangan terbuka meski perlahan-lahan mulai merasa was-was dengan gelombang yang semakin hari semakin meninggi yang bisa mendatangkan masalah domestik.

Sebagai contoh. Sepanjang tahun ini Jerman sendiri kedatangan lebih kurang 125 ribu orang atau meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Pihak Jerman mencatat sekitar 100 migran tiba setiap jam. Sebagai negara Uni Eropa penerima pengungsi terbesar, Jerman diperkirakan akan menerima hingga 800 ribu pengungsi. Negara dengan jumlah penduduk terpadat di Eropa tentu tak bisa dengan mudah mengurus gelombang besar pengungsi itu.

Bola berbagi

Di tengah pro-kontra terkait kehadiran para pengungsi, sejumlah klub Eropa turun tangan. Berbagai bentuk sumbangsih diberikan baik dalam bentuk uang, penyediaan fasilitas, pertandingan amal hingga layanan gratis.

Raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen memberikan donasi sebesar 1.000.000 euro untuk membantu pengungsi yang datang ke ibu kota Bavaria. Tak hanya itu pihak FC Hollywood juga  menawarkan pembangunan kamp pelatihan, penyediaan makanan secara gratis bahkan hingga memberikan pelajaran bahasa Jerman secara gratis kepada anak-anak pengungsi.

Dari Spanyol dua raksasa, Real Madrid dan Barcelona pun turun tangan. Real Madrid akan memberikan sekitar 1 juta euro kepada pengungsi yang tiba di Spanyol. Presiden klub Florentino Perez telah menghubungi Perdana Mentri Spanyol Mariano Rajoy untuk memberikan bantuan serta berbicara tentang langkah-langkah strategis yang mungkin untuk membantu para pengungsi.

Barcelona pun telah melakukan pembicaraan internal. Lionel Messi melalui badan amal yang didirikannya Lio Messi Foundation telah meminta dukungan internasional untuk mencari solusi yang cepat bagi situasi tersebut.

"Kami prihatin tentang situasi ribuan pengungsi tiba di Eropa setiap hari sebagai akibat dari perang. Kami bergabung dengan masyarakat internasional untuk menyerukan solusi yang cepat untuk tragedi ini. # LeoMessiFoundation # ChooseToBelieve, "ungkap Messi melalui jejaring sosialnya.

Tak hanya klub-klub raksasa yang berbagi. Klub kecil Jerman yang bermarkas di Hamburg, St.Pauli mengundang.sekitar  1.000 pengungsi untuk menyaksikan laga kontra Borussia Dortmund yang secara khusus didedikasikan untuk kaum migran.

Dengan spanduk besar ‘Selamat Datang Pengungsi” yang terpampang di Stadion Millerntor, laga tersebut semakin kental dengan nuansa amal. Para pemain kedua tim akan memasuki lapangan dengan menggandeng anak-anak pengungsi dari tempat penampungan di Hamburg.

Klub medioker La Liga, Eibar berencana menyumbang 5 euro dari setiap tiket yang dijual untuk laga menghadapi Atletico Madrid pekan ini.

Klub Skotlandia, Celtic akan menggelar pertandingan amal untuk mengumpulkan dana bagi para pengungsi.

Meluas

Tampaknya gerakan ini akan semakin meluas di kancah sepak bola Eropa. Presiden FC Porto, Jorge Nuno Pinto da Costa, telah menyajukan proposal kepada UEFA agar setiap kontestan Liga Champions memberikan kontribusi kepada para pengungsi.

Pihak klub Portugal memberikan usul agar beberapa euro dari setiap  tiket yang dijual selama dua laga putaran pertama Liga Champions disisihkan untuk kegiatan amal tersebut.

“UEFA menyambut hangat inisiatif Porto dan kami mengundang semua klub lainnya di Liga Champions untuk mendukung ide tersebut,” ungkap Direktur Komunikasi UEFA, Pedro Pinto.

Mendahului keputusan bersama, Porto sendiri telah memastikan akan memberikan sumbangan dari penjualan tiket saat laga kandang melawan Chelsea pada 30 September 2015.

“Tidak mungkin untuk menutup mata kita untuk drama imigran dan pengungsi yang mencoba untuk mencapai Eropa,” ungkap Pinto da Costa memberikan alasan di balik ide tersebut.

Sejuta saudara

Langkah yang diambil klub-klub tersebut menjadi tanda bahwa masalah pengungsi bukan masalah segelintir orang. Sepak bola pun tak bisa menutup mata dari hal tersebut. Hemat saya ini langkah maju untuk memperluas dan semakin mempertegas orientasi sepak bola Eropa khususnya dan dunia umumnya dari prestasi dan bisnis semata menuju solidaritas kemanusiaan.

Bola sejatinya tidak hanya urusan adu taktik dan teknik saja. Bola tidak hanya mengemuka dengan prestasi, anarkisme dan rasisme. Bola juga menjadi bahasa untuk solidaritas dan empati. Kita masih ingat dengan nasib Martunis, korban selamat dari tsunami Aceh pada tahun 2004. Jersey portugal yang dikenakannya mengubah nasib hidupnya. Ia dikenal luas, dijadikan anak angkat megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo dan kini tengah meniti karirnya di mantan klub dan tanah kelahiran sang ayah angat di Portugal.

Saat para pemain berbagi mereka tak pernah tahu dan mau peduli dengan siapa yang dibagi, dari mana asal, apa agama dan suku bangsa, bagaimana warna kulit. Bersama bola, mereka adalah saudara ku. Dari satu bola pada akhirnya terjalin ikatan kasih dan solidaritas yang luas..satu bola bisa buat kita memiliki sejuta saudara…

Mari berbagi dengan cara kita masing-masing…..mari memandang dan menjadikan sepak(bola) sebagai bahasa universal untuk kasih dan solidaritas…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun