Dengan spanduk besar ‘Selamat Datang Pengungsi” yang terpampang di Stadion Millerntor, laga tersebut semakin kental dengan nuansa amal. Para pemain kedua tim akan memasuki lapangan dengan menggandeng anak-anak pengungsi dari tempat penampungan di Hamburg.
Klub medioker La Liga, Eibar berencana menyumbang 5 euro dari setiap tiket yang dijual untuk laga menghadapi Atletico Madrid pekan ini.
Klub Skotlandia, Celtic akan menggelar pertandingan amal untuk mengumpulkan dana bagi para pengungsi.
Meluas
Tampaknya gerakan ini akan semakin meluas di kancah sepak bola Eropa. Presiden FC Porto, Jorge Nuno Pinto da Costa, telah menyajukan proposal kepada UEFA agar setiap kontestan Liga Champions memberikan kontribusi kepada para pengungsi.
Pihak klub Portugal memberikan usul agar beberapa euro dari setiap tiket yang dijual selama dua laga putaran pertama Liga Champions disisihkan untuk kegiatan amal tersebut.
“UEFA menyambut hangat inisiatif Porto dan kami mengundang semua klub lainnya di Liga Champions untuk mendukung ide tersebut,” ungkap Direktur Komunikasi UEFA, Pedro Pinto.
Mendahului keputusan bersama, Porto sendiri telah memastikan akan memberikan sumbangan dari penjualan tiket saat laga kandang melawan Chelsea pada 30 September 2015.
“Tidak mungkin untuk menutup mata kita untuk drama imigran dan pengungsi yang mencoba untuk mencapai Eropa,” ungkap Pinto da Costa memberikan alasan di balik ide tersebut.
Sejuta saudara
Langkah yang diambil klub-klub tersebut menjadi tanda bahwa masalah pengungsi bukan masalah segelintir orang. Sepak bola pun tak bisa menutup mata dari hal tersebut. Hemat saya ini langkah maju untuk memperluas dan semakin mempertegas orientasi sepak bola Eropa khususnya dan dunia umumnya dari prestasi dan bisnis semata menuju solidaritas kemanusiaan.