Bangsa Indonesia patut berbangga pada Rio Haryanto. Pebalap nasional ini menjadi satu-satunya duta bangsa yang kini berlaga di GP2 Series. Tak hanya itu, peluang pebalap 22 tahun ini untuk naik kelas ke ajang tertinggi Formula 1 (F1) terbuka lebar. Prestasinya sejauh ini telah menarik perhatian sejumlah tim F1. Namun demikian ia tak hanya perlu membuktikan diri di ajang kasta kedua jet darat ini tetapi juga sokongan dana yang tak sedikit.
Tangga F1
Rio Haryanto akan melakoni seri GP2 di Sirkuit Monza, Italia pada 4-6 September. Tentu target Rio adalah podium (pertama) sebagai jembatan untuk naik kelas.
Saat ini pria kelahiran Surakarta ini berada di urutan ketiga klasemen dengan total nilai 109. Ia berada di belakang pebalap tim ART Grand Prix Stoffel Vandoorne dengan nilai 233 dan Alexander Rossi (Racing Engineering) dengan nilai 128.
Tempat ketiga ini masih amat riskan bagi Rio dan konsistensi amat dibutuhkan untuk melanjutkan empat seri tersisa sebelum mengakhiri musim ini.
Prestasi Rio sejauh ini terbilang meyakinkan. Pada seri balapan sebelumnya di Belgia, pebalap Campos Racing ini hampir saja merebut posisi terdepan pada race pertama (feature race) setelah start dari urutan ke-11. Namun kendala teknis menggugurkan peluang tersebut.
Torehan yang sama kembali berulang di race kedua atau sprint race. Sayang manuver-manuver brilian tak dibarengi dengan kesiapan tunggangan. Kerusakan pada bagian diffuser mobil membuat laju Rio terhambat.
 Tak hanya secara individu, prestasi secara tim pun tak kalah bagus. Bersama Arthur Pic keduanya menempati posisi ketiga dengan total nilai 148. Urutan teratas ditempati ART Grand Prix dengan nilai 281 dan Racing Engineering dengan nilai 170 di urutan kedua.
Dukungan para pihak
Setelah seri balapan di Monza, masih ada tiga seri tersisa masing-masing di di Sochi, Rusia berikutnya di Sakhir, Bahrain, 19-21 November, dan terakhir atau ke-11 di Yas Marine, Uni Emirat Arab, 27-29 November.
Bukan perkara mudah bagi Rio untuk naik podium di empat seri tersebut. Karena sejauh ini lawan-lawannya telah menunjukkan kualitasnya. Selain faktor kemampuan, persoalan mobil juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan agar peristiwa di Belgia tak terulang lagi.
Terlepas dari hal ini, kita patut memberikan dukungan dengan berbagai cara agar Rio bisa berprestasi. Selain Pertamina, dibutuhkan pula sokongan dari sponsor-sponsor lainnya agar langkah Rio menuju F1 terbuka lebar. Mudah-mudahan janji Presiden Jokowi untuk membantu Rio terpenuhi.
Mari menanti aksi Rio di sirkuit terindah di Italia. Go Rio..go...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H