Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kejutan (Tak) Terduga ‘Si Harimau’ Falcao

8 Juli 2015   06:11 Diperbarui: 8 Juli 2015   06:11 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Radamel Falcao Garcia Zarate. Gema pria yang santer disapa Radamel Falcao ini kembali bergema setelah klub raksasa Liga Primer Inggris, Chelsea resmi memboyongnya dari Old Trafford, markas manchester United ke Stamford Bridge. Meski hanya berstatus pemain pinjaman dari klub Ligue 1 Prancis, AS Monaco namun berita tersebut seperti menjadi sebuah anomali di tengah prestasinya yang melempem.

Betapa tidak. Perekrutan tersebut terjadi di saat Falcao tengah berjuang keras untuk kembali menemukan tajinya di level timnas Kolombia setelah sebelumnya meredup saat berseragam Manchester United.

Alih-alih bersabar dan berpikir positif, kinerja Falcao yang berjalan di tempat membuat publik terperangah setengah tak percaya. Tanda tanya besar pun bergelayut di benak: akan seperti apakah Falcao bersama Chelsea?

Selama penyelenggaraan Copa America Falcao tak berhasil ‘pecah telur’ untuk mencetak sebiji gol pun. Padahal pelatih Jose Pekerman memberinya ruang lapang untuk menunjukkan diri. Tak hanya menjadi kapten, Falcao pun mendapat menit bermain yang memadai. Tercatat hingga sebelum resmi direkrut Chelsea, pria 29 tahun itu tampil sebagai starter dalam tiga dari empat laga. Menit bermainnya pun tak bisa dibilang sedikit: 252 menit.

Selama mendapat kesempatan berlaga, Falcao hanya mampu melepaskan enam tembakan dan tingkat akurasinya hanya 16,67 persen.  Mengejutkan bukan?

Si Harimau

Falcao pernah dikenal sebagai salah satu striker berbahaya dan amat disegani di Eropa. Gelar El Tigre atau Si Harimau pun disematkan padanya. Kebringasannya di mulut gawang menyata saat ia berseragam FC Porto dan Atletico Madrid.

Mantan pemain River Plate ini berhasil mencetak lebih dari 100 gol di tiga musim pertamanya di Eropa. Ganjarannya, ia turut mempersembahkan gelar Liga Europa bagi FC Porto.

Kenangan manis lainnya terjadi saat ia menjadi bagian dari kemenangan pertama Atletico Madrid atas rival sekota Real Madrid selama 14 tahun. Falcao dan Diego Costa membuat El Real ketar-ketir dan takut kehilangan muka di pertandingan Copa del Rey itu. Dan gol Miranda membuat sejarah berubah. Real Madrid tak lagi digdaya atas seteru sekota itu.

Bersama timnas, nama Falcao pun berkibar. Setelah debut bersama timnas pada 2007, Falcao kini telahy mengukir lebih dari 50 caps dan mencetak lebih dari 25 gol. Jumlah gol ini membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah. Namun torehan tersebut diukir jauh sebelumnya, setidaknya sebelum ia dilego sebagai pemain pinjaman.

Masa Suram

Falcao sempat menjadi andalan di AS Monaco setelah klub kerajaan itu mengakuisisinya dari Atletico Madrid. Namun cedera membuat kegemilangannya perlahan menurun. Buntutnya Falcao ‘dibuang’ menjadi pemain pinjaman.

Manchester United berusaha memanfaatkan jasanya, berharap masih ada sisa ketajaman. Pada 1 September 2004 Setan Merah secara resmi meminjamnya dengan mahar sebesar enam juta pounds.

Louis van Gaal akhirnya tak bisa berkomentar banyak ketika performa Falcao tak juga membaik. Berbagai cara ditempuh Sang Meneer untuk menemukan kembali puncak penampilannya. Tak hanya bersabar dan terus memberinya menit bermain, Falcao bahkan pernah ‘turun kelas’ untuk bermain bersama tim junior. Namun hasilnya setali tiga uang.

Van Gaal pun gagal diyakinkan setelah Falcao hanya mampu mencetak empat gol dalam 29 laga yang dimainkan. Opsi permanen yang sebelumnya sempat diteken tak jadi diambil.

Untung-untungan?

Pada 3 Juli lalu Chelsea resmi meminjam Falcao dengan opsi permanen pada akhir musim. Namun kepindahan Falcao bukan tanpa konsekuensi. Bagi Falcao sendiri ia harus bersedia mendapat pemangkasan upah sekitar 50 persen dari yang diterimanya bersama Manchester United.

Sepertinya Falcao rela gajinya dipangkas asalkan ia masih mendapat kepercayaan. Apalagi pelatih Chelsea, Jose Mourinho pernah membangkitkan harapannya ketika Mou bernazar siap membantu Falcao untuk menemukan kempali performanya.

"Jika saya dapat membantu Falcao mencapai tingkat tertinggi lagi, aku akan melakukannya”, ungkap mantan pelatih Real Madrid itu.

Selain itu kehadiran Falcao mempengaruhi nasib dua pemain lainnya. Gelandang Mario Pasalic harus bertukar tempat sebagai pemain pinjaman bersama AS Monaco sebagaimana perjanjian kedua belah pihak.

Sementara itu nasib Mohamed Salah semakin tak menentu. Musim lalu pemain asal Mesir ini dipinjamkan ke Fiorentina sebagai bagian dari penandatanganan Juan Cuadrado. Setelah kurang sreg bersama Fiorentina, Salah pun berniat untuk mencari labuhan baru. Bahkan ia harus menempuh cara pembangkangan yang berujung hukuman dan sanksi dari klub.

Terlepas dari hal ini, kehadiran Falcao di Stamford Bridge mengundang tanda tanya. Pesimisme pun menyeruak, namun terbresit pula optimisme bahwa pemain tersebut bakal kembali menemukan performa terbaiknya dengan bantuan tangan dingain Mourinho.

Bukan tidak mungkin reuni Falcao dengan eks pemain Atletico lainnya seperti Diego Costa, Filipe Luis dan Thibaut Courtois berdampak pada penampilannya.

"Saya sangat senang bisa bergabung dengan Chelsea dan tidak sabar untuk memulai pelatihan dan membantu dengan tujuan kami untuk mempertahankan gelar liga dan menjadi sukses di Eropa," ungkap Falcao optimistis.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun