Hal tersebut tentu bertujuan untuk melawan persoalan yang sudah diprediksi oleh Bung Karno; "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
Musuh yang berasal dari dalam bangsa tentu saja bukan mereka yang berkulit putih, hidung mancung atau warna rambut pirang layaknya orang-orang Belanda tempo dulu.Â
Musuh itu bisa jadi adalah keluarga kita sendiri, teman atau tetangga yang malas belajar, malas bekerja dan juga tidak produktif. Â Â Â Hal-hal negatif itu akan merusak bangsa dari dalam secara perlahan tapi pasti. Akibatnya eksistensi dan keberlangsungan negara akan terancam dan bisa memundurkan pembangunan bangsa.
Membangun Kesadaran Bela Negara Kaum Milenial di Era 4.0
Saat ini dunia sedang memasuki industri 4.0, yang berarti perkembangan teknologi memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan. Melalui hal ini muncul inovasi-inovasi baru yang dapat memudahkan manusia.Secara tidak disadari, perkembangan 4.0 ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, mulai dari psikis hingga bagaimana cara kita bekerja.Â
Ada dua sisi yang dapat dilihat, positif dan negatif. Itu semua kembali kepada pribadi setiap individu warga negara.Tidak bisa dinafikan, jika dampak negatif dari industri 4.0 ini dapat menurunkan rasa bela negara bagi kaum muda.Pasalnya kaum muda hanya disibukkan dengan sosial media mereka tanpa sadar jika hal itu merupakan ancaman bagi diri sendiri dan juga negara.
Ada banyak sekali ancaman di era digital ini, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut;
Ekonomi : melalui serangan cyber di sektor finansial dan juga penipuan yang memanfaatkan internet.
Politik : penyebaran isu SARA, hoax, provokasi politik, hate speech dan anti pemerintahan.
Ideologi : Penyebaran isu liberalisme dan komunisme serta paman ekstrimis.
Teknologi : penyerangan cyber menggunakan DDoS dan hacking