Mohon tunggu...
charla SusantiSE
charla SusantiSE Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja sebaga Pegawai Negeri Sipil

AnalisPertahanan Negara Ahli Muda Setditjen Pothan Kemhan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bela Negara Kaum Milenial Harus Dibangun Pemanfaatan Teknologi

10 Mei 2022   19:08 Diperbarui: 10 Mei 2022   19:19 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Berbicara masalah bela negara tentu sangat erat hubungannya dengan Dasar hukum bela negara yang pertama adalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang mengamanatkan bahwa; "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara" Dan UU Nomor 23 Tahun 2019,  tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara Pasal 11 berbunyi Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

Pada saat ini dalam era globalisasi dengan adanya kemajuan teknologi yang serba moderen, akan menjadi tantang bagi kaum milenial karena sekarang ini tentunya sudah jauh berbeda dengan cara bela negara pada zamanpara pahlawan terdahulu. Pada zaman dahulu membela negara harus dengan bambu runcing, tetapi pada di industri 4.0 ini yang menjadi senjata adalah penguasaan teknologi.Sehingga pendekatan yang dilakukan untuk membangun rasa bela negara bagi kaum muda juga tentu akan berbeda. Pendekatan tersebut harus lebih humanis dan lebih kepada membangun kesadaran dalam diri sendiri.

Dari Diri Sendiri untuk Bangsa dan Negeri

"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dan akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." --Ir. Soekarno.Kalimat itu memang sangat membekas di hati seluruh rakyat Indonesia.Bukan tanpa makna, melalui ungkapan itu Presiden Soekarno ingin menyampaikan betapa besarnya pengaruh pemuda atau kaum milenial.

Sudah tentu jika pemuda yang dimaksud oleh Sang Proklamator adalah mereka yang memiliki semangat juang dan bela negara yang tinggi. Apapun itu tentunya membutuhkan tekad yang kuat, berhubungan dengan terlebih ini menyangkut bela negara.Kita semua sadar jika pemuda adalah pilar terpenting yang penting menjadi penentu kemana bangsa ini akan berlayar. 

Cita-cita bangsa ini dipikulkan pada setiap pundak anak muda. Tanggung jawab itu tentu sangat berat dan harus disadari oleh setiap pemuda.Dalam sebuah laporan statistik, pada tahun 2019 jumlah penduduk usia muda di Indonesia mencapai 23,77%.Data ini menunjukkan jika kaum muda merupakan populasi yang sangat besar di Indonesia sehingga peranan mereka menjadi lebih penting lagi.    

Siapapun tentunya harus memiliki rasa bela negara, apakah itu anak muda, orang dewasa, pria maupun wanita. Semua harus terlibat di dalam mempertahankan kesatuan Republik ini. Akan tetapi bagi para pemuda tanggung jawab itu lebih besar. 

Upaya dalam mempertahankan bangsaharus dibangun dari kesadaran diri sendiri. Kaum milenial harus sadar bahwa apa yang mereka lakukan saat ini akan berdampak kepada bangsa dalam jangka waktu yang panjang.

Jika pemudanya hanya disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting maka negara akan mendapatkan dampak buruknya. Begitupun sebaliknya, jika para pemuda aktif dan produktif maka dampak positifnya juga akan dirasakan oleh seluruh tumpah darah Indonesia.

Note : Plagiasi terdeteksi pada kalimat kutipan Ir Soekarno.

Secara garis kecil bela bangsa yang dipahami adalah memerangi invasi, agresi dan terorisme. Akan tetapi jika kita memahaminya lebih luas, bela bangsa justru harus lebih dulu tumbuh di dalam diri sendiri.

Hal tersebut tentu bertujuan untuk melawan persoalan yang sudah diprediksi oleh Bung Karno; "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

Musuh yang berasal dari dalam bangsa tentu saja bukan mereka yang berkulit putih, hidung mancung atau warna rambut pirang layaknya orang-orang Belanda tempo dulu. 

Musuh itu bisa jadi adalah keluarga kita sendiri, teman atau tetangga yang malas belajar, malas bekerja dan juga tidak produktif.      Hal-hal negatif itu akan merusak bangsa dari dalam secara perlahan tapi pasti. Akibatnya eksistensi dan keberlangsungan negara akan terancam dan bisa memundurkan pembangunan bangsa.

Membangun Kesadaran Bela Negara Kaum Milenial di Era 4.0

Saat ini dunia sedang memasuki industri 4.0, yang berarti perkembangan teknologi memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan. Melalui hal ini muncul inovasi-inovasi baru yang dapat memudahkan manusia.Secara tidak disadari, perkembangan 4.0 ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, mulai dari psikis hingga bagaimana cara kita bekerja. 

Ada dua sisi yang dapat dilihat, positif dan negatif. Itu semua kembali kepada pribadi setiap individu warga negara.Tidak bisa dinafikan, jika dampak negatif dari industri 4.0 ini dapat menurunkan rasa bela negara bagi kaum muda.Pasalnya kaum muda hanya disibukkan dengan sosial media mereka tanpa sadar jika hal itu merupakan ancaman bagi diri sendiri dan juga negara.

Ada banyak sekali ancaman di era digital ini, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut;

Ekonomi : melalui serangan cyber di sektor finansial dan juga penipuan yang memanfaatkan internet.

Politik : penyebaran isu SARA, hoax, provokasi politik, hate speech dan anti pemerintahan.

Ideologi : Penyebaran isu liberalisme dan komunisme serta paman ekstrimis.

Teknologi : penyerangan cyber menggunakan DDoS dan hacking

Sosial dan budaya : penyebaran pornografi, pelanggaran hak cipta dan juga pencurian identitas.

Ancaman umum : penyerangan cyber terhadap platform kritikal nasional.

Tetapi dari sudut lain ternyata ada harapan besar untuk membangkitkan semangatbela bangsa melalui pemanfaatan teknologi. Kita sadar bahwa di era sekarang teknologi sangat berkaitan dengan internet, dan internet merupakan tempat segala informasi bisa diperoleh.

Dalam sebuah laporan menyebutkan jika tahun 2020 lalu Indonesia mengalami kenaikan pengguna internet hingga 25 juta pengguna. Laporan juga menyebutkan ada 175,4 juta pengguna dari total penduduk Indonesia sebanyak 272,1 juta jiwa.

Dengan begitu, ternyata 64% penduduk RI sudah terhubung dengan internet dari seluruh kalangan. Hal ini tentu akan memudahkan penyebaran informasi ke lebih setengah penduduk Indonesia hanya melalui internet.

Eksploitasi informasi internet secara positif memang harus segera dilakukan sebelum semuanya diisi oleh hal-hal negatif. Karena semua orang bisa memberikan opini dan penyebaran informasi yang salah. Sehingga akibatnya nanti kesatuan negara bisa saja terancam jika hal itu diabaikan.

Salah satu ancaman dan resiko yang paling rentan dalam pertahanan negara adalah menargetkan pengubahan psikologi. Hal ini dapat mengubah sikap, tingkah laku dan juga opini masyarakat secara umum.

Karena itu siapa pun yang cinta tanah air maka harus menunjukkan rasa bela negara dengan melawan semua penyebaran informasi salah tersebut. Khususnya kaum milenial jadikan handphone yang kalian pegang sebagai senjata untuk mempertahankan negara.

                                                             

Bentuk Perwujudan Bela Negara Kaum Milenial

Sebagaimana yang sudah dijalankan di atas jika kaum milenial adalah salah satu tulang punggung pertahanan bangsa, antara lain perwujudan bela negara kaum muda tersebut adalah

1.         Melestarikan Nilai Bangsa

Bangsa kita sangat kaya dengan budaya yang memiliki nilai luhur, salah satunya adalah budaya kesopanan. Memang setiap suku memiliki banyak budaya yang berbeda, tapi secara keseluruhan masyarakat Indonesia dikenal ramah dan sopan.Nilai-nilai yang membawa kebaikan tentu saja harus dilestarikan oleh kaum milenial supaya tidak hilang oleh pengaruh budaya asing. Budaya asing itu dibawa oleh penyebaran informasi yang sangat mudah melalui teknologi.

2.         Ikut Berpartisipasi dalam Keamanan dan Ketertiban

Keamanan dan ketertiban tidak hanya dilakukan oleh kepolisian namun seluruh bagian masyarakat juga harus turut andil. Memang dalam penghakiman harus dikembalikan kepada pihak yang berwenang namun kita bisa berpartisipasi dengan melakukan pencegahan.4Hindari untuk memprovokasi penyerangan seperti tawuran, perkelahian, caci maki dan lain sebagainya. Perwujudan sederhana dalam membela bangsa ini akan menghadirkan negara yang aman dan tertib.

3.         Patuh Dengan Norma yang Berlaku

Masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi norma-norma khususnya adalah norma agama. Bahkan dalam Pancasila norma agama ditempatkan pada urutan pertama. Ini menunjukkan jika hal tersebut memang harus dipatuhi oleh segenap masyarakat Indonesia.Agama tidak hanya mengatur aspek ibadah akan tetapi segalanya, mulai dari politik, hukum hingga sosial. Sehingga setiap hal yang dilakukan   di Indonesia   selalu dikaitkan dengan                                                         

norma-norma ini,  untuk menghindari perpecahan bangsa maka kita harus benar-benar mematuhi segala norma yang berlaku tersebut.

Kesimpulan 

 

Selain tiga poin di atas, hal-hal lain yang perlu dilakukan untuk membela negara adalah dengan;

Membuat kerukunan

Mengembangkan IPTEK

Ikut berpartisipasi dalam kegiatan positif

Menjaga martabat bangsa

Penutup

Bela Negara bagi Kaum Milenial bisa dengan cara apapun selama dibenarkan baik itu secara agama maupun konstitusi. Untuk saat ini fokuslah mengembangkan diri sendiri karena ini adalah hal dasar di dalam menjaga dan memajukan bangsa.

------------------------------------------

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun