Mohon tunggu...
Charissa Debora Tania
Charissa Debora Tania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bina Nusantara (BINUS)

Mahasiswi Bina Nusantara Malang yang memiliki hobi menulis ingin mempublikasikan tulisannya melalui media kompas.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Komunikasi Orang Tua terhadap Psikologi Anak

10 Juni 2024   10:38 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:27 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh adalah ketika anak ingin bermain dan jalan-jalan bersama teman mereka. Namun orang tua mereka tidak memperbolehkan mereka bermain bersama dengan teman dengan alasan khawatir dan takut anak mengalami hal buruk di luar pengawasan orang tua. Khawatir merupakan hal yang wajar dilakukan oleh orang tua kepada anak, namun ketika hal tersebut dilakukan secara berlebihan, maka bentuk khawatir tersebut tidak menjadi hal yang baik bagi anak. 

2. Pola Komunikasi Permissive 

Pola komunikasi berikut menunjukkan hubungan orang tua dan anak yang tidak begitu dekat. Dalam hal ini, orang tua berkomunikasi hanya seperlunya kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh menyuruh anak untuk makan di meja makan, namun orang tua tidak menemani anak. Pola komunikasi ini tidak menjadi komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak, sehingga psikologi anak dapat terganggu akibat kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua mereka. 

3. Pola Komunikasi Authoritative 

Pola komunikasi yang terakhir menjadi pola komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak. Terdapat keseimbangan yang positif apabila orang tua menggunakan komunikasi berikut. Sebagai contoh apabila anak melakukan kesalahan, orang tua dapat memberikan solusi yang baik agar anak dapat belajar menghadapi masalah ketika dewasa. 

Komunikasi yang baik membuat anak merasa aman dan nyaman dengan orang tua mereka sehingga keharmonisan dapat terjalin diantara keluarga. Anak-anak tidak akan merasa malu-malu untuk menyampaikan pendapat pribadi mereka dan apa yang menjadi keinginanmereka. 

Dengan penjelasan yang ada, penulis mengharapkan setiap orang tua belajar untuk mengembangkan komunikasi dengan anak menggunakan Pola Komunikasi Authoritative, dimana komunikasi terjalin secara positif tanpa membebankan salah satu pihak.   

Referensi:  

Gloriabarus. (2022). Hasil Survei I-NAMHS: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Memiliki Masalah Kesehatan Mental. https://ugm.ac.id/id/berita/23086-hasil-survei-i-namhs-satu-dari-tiga-remaja-indonesia-memiliki-masalah-kesehatan-mental/ 

Muhamad, Nabilah. (2023). Bukan ke Psikolog, Mayoritas Warga RI Jaga Kesehatan Mental dengan Cara Ini. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/16/bukan-ke-psikolog-mayoritas-warga-ri-jaga-kesehatan-mental-dengan-cara-ini   

Mulachela, H. (2024). Psikologi Adalah Ilmu tentang Jiwa, Berikut Jenis dan Manfaatnya. https://katadata.co.id/berita/lifestyle/61e9255160797/psikologi-adalah-ilmu-tentang-jiwa-berikut-jenis-dan-manfaatnya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun