“Mereka datang! Mereka datang!” ucapnya. Keadaan di sana tak lebih baik dari kendaraan-kendaraan yang datang dari kejauhan. Wajah mereka letih, tangan mereka luka karena terkena bekas puing-puing rumah sakit. Tak ada waktu untuk bersedih, mereka harus pergi sebelum rombongan kendaraan itu datang.
“Tak ada waktu lagi! Ayo ikut aku.” Saat pemuda itu akan segera pergi, sebuah tangan menahan gerakannya.
“Pergilah dengan mereka yang ingin pergi. Kami akan tetap bertahan di sini.” Ucap wanita yang menahan tangannya.
Pemuda itu melepas genggaman wanita itu dan mengangguk. Ia mengajak semua orang yang akan pergi bersamanya. Namun, semua diam, tak ada yang bergerak. Pemuda itu kebingungan, “mengapa kalian tidak mau menyelamatkan nyawa diri kalian sendiri?” tanyanya bingung.
Seorang pemuda Gaza menjawab “Biarkanlah kami disini. Pergilah, kamu masih punya keluarga untuk dihidupi, masih punya takdir untuk dipenuhi. Takdir kami berhenti di sini, kami akan menunggumu kelak, seperti engkau yang menunggui kami sekarang. Jadi, pergilah.”
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H