Mohon tunggu...
Kharisma Wardhatul Khusniah
Kharisma Wardhatul Khusniah Mohon Tunggu... Pengacara - Pencari pengalaman

Mahasiswi Magister Hukum, tertarik mempelajari isu-isu hak asasi manusia. Bekerja di salah satu lembaga non-pemerintah sekaligus sedang merintis karir di bidang sulih suara.

Selanjutnya

Tutup

Diary

HMI, Mencita-citakan "Masyarakat Adil Makmur" tapi Kadernya Belum Adil Gender

8 April 2021   18:29 Diperbarui: 8 April 2021   18:32 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan diatas juga sejalan dengan pernyataan kanda Riau tadi yang mengatakan, "Kayaknya emang KOHATI harus bikin Sekolah Pra Nikah deh!". Lah, memangnya laki-laki gak butuh sekolah pra nikah? Pemikiran seperti inilah yang menciptakan masyarakat yang bias gender, dimana materi tertentu harus diajarkan kepada perempuan sedangkan materi lainnya tidak seharusnya diajarkan kepada perempuan. Seperti yang seringkali dianggap harus diajarkan kepada perempuan adalah, bagaimana menjadi istri yang baik, atau bagaimana menjadi perempuan karir sekaligus ibu rumah tangga. Sedangkan tidak ada pendidikan serupa yang ditujukan kepada laki-laki.

Saya jadi bertanya-tanya, apakah betul seperti itu konsep "masyarakat adil makmur" yang menjadi visi HMI? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun