2. Komunikasi Terbuka dan Respektif: Komunikasi adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dalam keluarga. Penting untuk mendorong komunikasi terbuka dan respektif di antara semua anggota keluarga. Ini mencakup mendengarkan dengan penuh perhatian, menghormati pendapat dan kebutuhan masing-masing, dan memberikan ruang untuk ekspresi diri.
3. Pembagian Tugas Rumah Tangga: Tugas rumah tangga harus dibagi secara adil antara semua anggota keluarga, tidak hanya berdasarkan jenis kelamin. Semua anggota keluarga, baik laki-laki maupun perempuan, harus bertanggung jawab atas tugas-tugas domestik, seperti membersihkan rumah, memasak, dan merawat anak. Pembagian tugas yang adil akan mengurangi beban yang tidak proporsional pada salah satu anggota keluarga.
4. Keterlibatan Ayah dalam Perawatan Anak: Peran ayah dalam merawat anak penting untuk menciptakan lingkungan keluarga yang setara. Ayah harus aktif terlibat dalam kehidupan anak, seperti mengurus mereka, bermain, membantu dengan pekerjaan rumah tangga, dan memberikan dukungan emosional. Hal ini membantu menumbuhkan ikatan yang kuat antara ayah dan anak serta membantu memecah stereotip peran gender yang menganggap merawat anak hanya tanggung jawab ibu.
5. Keputusan Bersama: Penting untuk melibatkan semua anggota keluarga dalam pengambilan keputusan yang signifikan. Keputusan tentang pendidikan anak, keuangan keluarga, atau perencanaan masa depan harus dibuat melalui dialog dan musyawarah bersama. Ini memberikan ruang bagi setiap anggota keluarga untuk berkontribusi dan merasa dihargai.
6. Model Perilaku Positif: Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menghadirkan kesetaraan dan keadilan gender di keluarga. Ini melibatkan memperlihat
kan sikap saling menghormati, saling mendukung, dan memperhatikan kebutuhan masing-masing. Ketika anak-anak melihat orang tua mereka menjalankan pola relasi yang setara, mereka akan tumbuh dengan pemahaman bahwa kesetaraan gender adalah nilai yang penting dalam kehidupan.
7. Pendidikan dan Pembelajaran: Keluarga dapat berperan sebagai lingkungan belajar di mana pemahaman tentang kesetaraan dan keadilan gender diperkenalkan dan dibahas. Diskusi tentang gender, norma sosial, dan peran gender dapat membantu mengubah persepsi dan mengatasi stereotip yang ada.
Dengan membangun pola relasi keluarga berbasis kesetaraan gender, kita menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap individu di dalam keluarga. Ini juga mengirimkan pesan kuat kepada generasi mendatang bahwa peran dan kontribusi setiap individu dalam keluarga tidak terbatas oleh jenis kelamin. Dengan memperkuat fondasi yang setara dalam keluarga, kita dapat mempengaruhi perubahan sosial yang lebih luas dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI