“Basi?? Makanan kali basi!“ dalam benakku berkata demikian.
Di dalam ruangan sidang, saya pasrah dosen penguji banyak berbicara dan menyuruh saya agar membuat judul skripsi lagi dengan metode atau strategi penerapannya yang jarang digunakan dan kalau bisa yang langka.
“Nah lo, langka?????”
Di dalam ruang sidang tersebut saya terdiam dan berfikir “Apa yang langka? Di ruang perpustakaan saja kebanyakan judul skripsi yang pernah saya baca penerapannya itu-itu saja, di internet pun demikian, dan adapula mahasisiswa yang meniru judul walaupun isi berbeda! Ahh, pusing lagi deh ni kepala!” disinilah kesabaranku mulai diuji.
Dosen penguji memberikan waktu sehari untuk saya membuat judul lagi. Saya pun mengangguk dan menuruti apa kata dosen penguji judul skripsi. Dan saya pun segera membuat judul kembali. Lalu, saya keluar dari ruang sidang tersebut dengan wajah yang ku tekuk. Rasanya memang sedih dan kesal, namun apa dikata, semua harus kuterima. Saya pun berfikir “mungkin ini yang terbaik untuk saya. Toh, belum tentu yang judulnya di ACC langsung mereka bisa secepatnya menyelesaikan skripsinya itu dengan baik”. Penuh dengan keyakinan, secepatnya saya membuat judul kembali.
Bersambung...
_____Charise Ani Sukma A____
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H