Mohon tunggu...
CHANTIKA ANDRIANI RACHMANA
CHANTIKA ANDRIANI RACHMANA Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

seorang mahasiswi yang mempunyai minat dibidang pendidikan, pemasaran marketing. mempunyai pengalaman dalam event dengan kemampuan gigih, pantang menyerah, mampu bekerja secara tim maupun individu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Pendidikan dalam Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

9 Februari 2024   08:38 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:51 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pendidikan salah satu proses yang lebih dari sekedar penyampaian pengetahuan. ia melibatkan peran guru sebagai pemandu dan teladan bagi peserta didik. Guru harus memberikan inspirasi, membimbing dan memberi contoh karakter yang baik selaras dengan kodrat alam manusia dan mengikuti tuntunan zaman.

Menurut Pemikiran Ki Hajar Dewantara, Pendidikan dan pengajaran memiliki makna yang sangat mendalam dalam melampaui sekedar transfer pengetahuan. KHD memandang pendidikan sebagai proses yang mencangkup pembentukan karakter, pemberian nilai-nilai budaya dan pengembangan potensi penuh peserta didik.

Tiga sembohyan pendidikan KHD sendiri yaitu sebagai guru harus menjadi Ingarso sung Tuludho Guru harus mampu menjadi contoh/teladan bagi siswa, baik sikap maupun pola pikir, Ing Madya Mangun Karso Guru harus terus menerus membangun semangat dan ide-ide siswa untuk berkarya Tut Wuri Handayani guru menuntun, menapang dan menunjuk arah yang benar bagi hidup dan karya anak-anak didiknya

Relevansi pemikiran KHD dengan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam konteks pendidikan, pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik dapat diwujudkan melalui pengajaran dan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya (Dahlihan Na Tolu) terdiri dari hormat kepada hula-hula, sikap berhati' kepada teman semarga, lembut kepada boru.pendidikan berbasis budaya lokal merupakan ide penting dalam pemikiran khd. konsep ini menghargai dan memanfaatkan unsur budaya daerah dalam pendidikan, termasuk penggunaan kurikulum yang mencerminkan nilai-nilai sejarah, dan tradisi setempat.

 Strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD diantaranya melaksanakan pembelajaran yang bersifat holistik (menyeluruh), memberikan kesempatan untuk berpendapat., menggunakan berbagai sumber pembelajaran yang beragam, menggunakan model pembelajaran inquiry learning dan project based learning

Laluuu kita sebagai guru yang baik itu seperti apa sih???!! mari kita bahas!!

seorang guru percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari topik ki hajar dewantara?

Sebelum mendalami kembali tentang peserta didik dan pembelajaran dikelas, saya percaya bahwa pembelajaran yang baik adalah berfokus pada cara mengajar dan penyampaian materi yang baik dengan ditopang berbagai pendekatan, strategi, metode, model yang baik agar cocok dengan tujuan pembelajaran yang saya tentukan dan akhirnya materi dapat tersampaikan.

Kemudian, saya pun tidak terlalu memahami kebutuhan anak akan kenyamanan belajar dan konsep pembelajaran memerdekakan sehingga beranggapan saya hanya bertugas menyampaikan pematerian untuk peserta didik, peserta didik melaksanakan pembelajaran, dan jika tidak ditemukan kendala maka selesai sudah peran dan tugas saya.

 

kemudia apa saja perubahan dari pemikiran atau perilaku seorang guru yang seharusnya setelah mempelajari topik ini?

Setelah saya merefleksi diri saya, mendalami kembali lembar demi lembar materi terkait peserta didik dan pembelajaran di kelas, pada akhirnya saya melupakan suatu hal yang penting yaitu kita harus betul-betul dapat memahami perbedaan karakteristik peserta didik dan memahami perbedaan perkembangan dari tiap-tiap peserta didik yang pada akhirnya dikonsepsikan bahwa kita sebagai pendidik harus bisa berpihak kepada peserta didik dan merancang perencanaan pembelajaran yang berdiferensiasi yang mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda agar nantinya para peserta didik dapat terwadahi kemampuan, pengalaman, bakat, minat, dan gaya belajarnya untuk pada akhirnya dapat mengembangkan bakat dan minatnya dan mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

tentunya saya akan segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

Untuk menerapkan pembelajaran di kelas agar menjadi lebih baik sesuai dengan pemikiran KHD tentunya secara sederhana dapat menggunakan konsep sistem among yang mana saya definisikan disini sebagai sebuah strategi pembelajaran yang memiliki sifat memerdekakan dan menghidupkan kodrat alam. Selain itu, adapun poin-poin untuk Memberikan kebebasan dalam belajar KHD menekankan pentingnya memberikan kebebasan dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan siswa kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih topik yang ingin mereka pelajari dan memberikan mereka kebebasan untuk menentukan cara belajar yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.

Menerapkan prinsip momong, among, dan ngemong. Prinsip momong, among, dan ngemong adalah prinsip kepemimpinan di Taman Siswa dan ini masuk dalam konsep sistem among yang dikembangkan oleh KHD. Prinsip ini mengutamakan cinta dan kasih sayang dalam pendidikan. Guru dapat menerapkan prinsip ini dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada siswa, serta membantu mereka untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Menerapkan prinsip Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani Prinsip ini mengutamakan cinta dan kasih sayang dalam pendidikan. Dengan menerapkan prinsip ini Guru dapat memberikan perhatian dan kasih sayang kepada siswa, sertamembantu mereka untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Menerapkan prinsip tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak. KHD menyatakan bahwa pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu Guru dapat menerapkan prinsip ini dengan memberikan tuntunan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, serta membantu mereka untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun