Mohon tunggu...
Sumire Chan
Sumire Chan Mohon Tunggu... Guru - www.rumpunsemesta.wordpress.com

Pengajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Usah Membanci Untuk Membenci!

22 Februari 2022   21:26 Diperbarui: 22 Februari 2022   21:35 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam-diam

Dalam semak kau berbisik-bisik

Sampai berisik hingga bersisik

Mulai dari dengkul sampai ke dalam sumur

Perlahan-lahan bertukik

Menjelma ibu peri 

Dengan bawaan senyum paling manis

Padahal menyembunyikan sinis

Suatu kali dalam gersang yang mendunia

Udara menyengat bagai baja yang diterpa dahaga

Lamat-lamat angin menyisipkan kabar berita

Hei.... sumber kekejaman!

Sudah berapa ribukah pilu yang kau tuai?

Berapa paku yang kau sebar?

Nanar....

Dalam sepoi dengan sekian makian

Mematung dengan gelagap penghinaan

Ah...... ini darimana lagi??

Mengapa tak kau katakan saja sendiri?

Kenapa harus menyuruh genting yang terpelanting?

Kenapa harus menjelma api untuk menjadikannya asap?

Usah menjadi banci untuk membenci

Usah meminang pasukan untuk jelmaan

Jepit rambutmu sudah cantik

Sayang bedakmu kurang rata

Hingga kebencian yang kau tabur 

Semakin menambah takabur

Sudahlah....

Usah berkorban untuk disebut pahlawan

Usah membanci untuk membenci

Perlu kau tahu..

Topeng tak akan pernah melekat dengan pasti

Sampai kau pegal untuk menanti

Kemudian muka tak usah kau cari

Hingga lelah kian menepi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun