Mohon tunggu...
Changelica Grace
Changelica Grace Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMAN 1 CIBINONG

Pelajar SMAN 1 CIBINONG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Katedral Istiqlal

16 Maret 2021   23:03 Diperbarui: 16 Maret 2021   23:08 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tie,berapa lama lagi kita harus seperti ini?bukankan 6 tahun adalah waktu yang cukup untuk kita menjalin ini?"Radit berkata dengan penuh tanya,netranya memandang pancaran indah mata Christie dengan sangat amat rasa tanya."Dit,kamu taukan aku ga bisa ninggalin Tuhan aku,begitu pula kamu Dit.Beri aku waktu,aku mohon Dit..."suara yang penuh akan makna tersirat tersebut didengar oleh Radit."Mau sampai kapan tie?apa 6 tahun ga cukup?"sahut Radit dengan penuh rasa kecewa."Sebentar lagi ya....."ucap Christie.

Tak disangka hari Minggu tiba dengan rasa lebih cepat dari biasanya.Dan seperti biasa Radit menunggu kekasihnya di taman Gereja,dengan menikmati angin yang berhembus.Namun ada yang cukup aneh saat ini,tak biasanya Christie selama ini melakukan ibadahnya.

"Dit,maaf lama" ucap Christie penuh sesal.

"Iya,gapapa.Tumben lama banget, hampir 4 jam loh ini.Ada apa ?"tanya Radit."Tadi aku berdoa dan meninta jawaban sama Tuhan atas pertanyaan mu waktu itu"jawab Christie.."Terus Tuhan jawab apa?"Radi merasa penasaran."Tuhan bilang keputusanya ada diaku dit"balas Christie.Raditpun semakin penasaran dan bertanya kembali"lalu apa keputusan mu?""Dit,sudah cukup aku mengecewakan Tuhan.Aku gamau semakin mengecewakan Dia.Maaf ya,aku pilih Tuhan ku dibanding kamu"cukup sulit untuk mengatakan hal itu,air mata yang tadinya ditahan akhirnya lolos dari pelupuk mata keduanya.Radit mengerti atas pilihan Christie,sehingga Ia hanya dapat menjawab "apapun itu aku dukung pilihan kamu,makasih ya atas 6 tahunya."Christie yang mendengar itu semakin terisak dan memberanikan dirinya untuk memeluk Radit,dengan perasaan kemungkinan ini adalah pelukan terakhir mereka."Udah gapapa,yuk pulang"Radit mencoba menahan rasa sedihnya.

Detik terus berganti menit,dan jam berganti hari. Tak terasa dua bulan telah berlalu,disini ditempat yang sama dulu Ia menunggu kekasihnya.Tidak,sekarang Ia bukan menunggu kekasihnya lagi.Melainkan menghadiri akad pernikahan dari mantan kekasihnya itu.Ya disini,tempat yang sama seperti dulu.Saat ini Christie berada di Istiqlal untuk menghadiri akad nikahnya Radit dengan pasangan yang ditentukan kedua orantuanya.Walaupun rasa sedih melingkupi Christie,namun Ia tetap bahagia karena pada akhirnya cinta tidak selalu dengan memiliki bukan?

Tidak ada yang salah dalam mencintai, tapi cinta itu tidak buta. Cinta tau mana yang terbaik harus dipilih, bukan seperti nafsu yang buta dengan apapun diingini tercapai.Christie telah sampai pada taham mencintai,dimana Ia mengiklhaskan Radit menempuh kebahagianya.Sekali lagi,tidak ada yang salah dalam mencintai,bahkan jika gedung Katedral dan Istiqlal diberi nyawa.Bukankah mereka akan saling mencintai dengan keindahan masing-masing  dari mereka?Namun pada kenyataanya mereka hanya bisa pada tahap mencintai,dan tidak bisa merebut salah satunya dari Tuhanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun