Di dalam pasar modal, baik atau buruk berita akan terkait dengan naik atau turunnya nilai saham perusahaan. Investor akan mendapatkan keuntungan, bila harga beli saham lebih rendah dari kenaikan harga saham yang diberitakan. Investor akan mengalami kerugian, bila harga jual saham lebih rendah dari kenaikan harga saham yang diberitakan.
Investor akan menanggung biaya perusahaan dalam transaksi pembelian atau penjualan saham perusahaan dalam jumlah nilai yang lebih besar. Adapun biaya yang dimaksud adalah, “In the financial literature, the term of capital cost refer to the cost which companies must pay to obtain funds (such as debt or equity).” (Souissi and Khlif, 2012)
Untuk menjual saham kepada investor seharusnya biaya ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan membutuhkan dana dari investor untuk membiayai operasional dan pengembangan perusahaannya. Seharusnya, perusahaan menanggung biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana investor. Oleh karenanya, perusahaan harus memberikan informasi yang tidak merugikan investor. Perlunya informasi perusahaan yang transparan. Informasi perusahaan yang simetri.
Informasi Asimetri dan Pasar Modal
Dalam transaksi barang, penjual memiliki informasi yang lebih banyak. Sementara penjual memiliki informasi yang lebih sedikit. Tentunya, pembeli akan menggunakan informasi yang diketahuinya sendiri dan informasi yang diberikan oleh penjual. Informasi penjual yang tidak lengkap akan menimbulkan informasi yang asimetri (Lauri Auronen, 2003).
Demikian pula halnya dengan informasi laporan keuangan di pasar modal. Perusahaan yang menjual saham akan memberikan informasi perusahaan melalui format laporan keuangan yang dapat dimengerti. Laporan keuangan akan mengikuti standar pelaporan di pasar modal. Investor akan menganalisa dan memutuskan untuk melakukan transaksi saham berdasarkan laporan keuangan tersebut.
Permasalahan yang timbul, bila perusahaan tidak dapat mengutarakan nilai perusahaannya dengan akurat karena format laporan keuangan yang memang tidak dapat mengakomodir informasi sepenuhnya. Kelemahan format laporan keuangan akan membuat informasi yang asimetri. Namun hal ini bukalah kesalahan dari perusahaan, akan tetapi kesalahan dari pasar modal yang tidak menganut sistem pelaporan yang akurat.
Pembukuan dalam akunting dengan nilai perusahaan yang mengikuti nilai yang paling baru menjadi sangat krusial karena nilainya akan terkait dengan keputusan investor dalam melakukan transaksi saham. Ketidakmampuan perusahaan menyediakan informasi yang akurat akan membebankan biaya perusahaan kepada investor. Berita baik dan buruk yang seharusnya menguntungkan investor tidak dapat diantisipasi secara benar.
Kesalahan Laporan Dalam Sistem Akunting
Sistem akunting yang tidak dapat memperlihatkan akurasi nilai dari pelaporan keuangan perusahaan akan membebankan biaya saham kepada investor. Kelambanan laporan keuangan dalam mengadopsi berita baik atau buruk akan membuat investor menanggung biaya yang lebih besar untuk membeli atau menjual saham. Informasi yang tidak akurat akan digunakan oleh investor untuk melakukan transaksi saham.
Pengambilan keputusan untuk melakukan transaksi saham dilakukan berdasarkan informasi yang asimetri. Ketidakmampuan akuntan melalui diskresi untuk menyesuaikan nilai keterkinian di dalam bingkai laporan keuangannya akan membuat laporan keuangan tidak merepresentasikan nilai perusahaan yang sesungguhnya (Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou, Vasileios Zisis, 2004).