Lebih lanjut, diantara 5 kabupaten kota, Â Kota Yogyakarta mencatat TPT tertinggi yaitu mencapai 6,22 persen. Sedangkan TPT terendah tercatat di Kabupaten Kulon Progo yang sebesar 1,49 persen.
Hasil dari kegiatan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh BPS, pada periode 2016 - 2018 mencatat bahwa TPT di wilayah urban (perkotaan) cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah rural (pedesaan). Dalam hal ini wilayah urban direpresentasikan Kota Yogyakarta dan rural adalah Kabupaten Kulon Progo.
Ada lebih banyak pilihan pekerjaan didaerah  pedesaan yang tidak banyak membutuhkan keahlian, seperti misalnya pekerjaan serabutan (pekerja bebas) di sektor pertanian, sektor konstruksi dan sebagainya.
Selain itu, masyarakat didaerah pedesaan cenderung mau menerima pekerjaan pekerjaan apa saja yang bisa mendatangkan penghasilan. Hal ini berbeda dengan masyarakat di wilayah perkotaan yang kecenderungannya lebih selektif dalam memilih pekerjaan, selain itu juga disebabkan lapangan pekerjaan yang tersedia lebih banyak pekerjaan di sektor formal yang membutuhkan keahlian dan ketrampilan tertentu.
 Memperhatikan kondisi ini, kita semua tentu berharap bahwa kebijakan dibidang ketenagakerjaan di D.I. Yogyakarta bisa lebih tepat sasaran dalam menyiapkan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang ada.
Dari ulasan diatas, bisa diketahui bahwa angkatan kerja yang ada lebih banyak memiliki kualifikasi pendidikan perguruan tinggi, baik jenjang universitas maupun diploma.
Disamping itu, perlunya dilakukan evaluasi dan penajaman lagi untuk jenjang pendidikan SMK, mengingat angkatan kerja dengan kualifikasi pendidikan tersebut belum bisa maksimal terserap di pasar kerja yang ada. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H