3.2.a.8. Koneksi Antar Materi_Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan Sumber Daya
Chandra Rahayuning Tiyas _CGP angkatan ke 7_Kab Trenggalek
 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dan bagaimana mengimplementasikannya
Sekolah diibaratkan suatu ekosistem yang terjadi interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan Abiotik ( unsur tidak hidup ) berarti hubungan manusia dengan lingkungan ( hubungan murid dengan guru , murid dengan murid,murid dengan sarana dan prasarana yang ada disekolah, sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.Faktor biotik antara lain: kepala sekolah,murid,karyawan TU,pengawas,orang tua wali murid,komite sekolah,masyarakat sekitar,dinas terkait.Faktor abiotik antara lain, keuangan,saranana dan prasarana sekolah,lingkungan alam sekitar.
Sedangkan pendekatan berfikir dalam pengelolaan aset terdiri atas 2 jenis, yakni:
1. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan melihat dengan cara pandang negatif. memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.
2. Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking)adalah memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran di sekolah, maka harus bisa menerapkan pemikiran yang berbasis aset atau asset based thinking
Green & Haines (2010) menjelaskan kecenderungan cara pandang yang menggunakan pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan