Mohon tunggu...
sichanang
sichanang Mohon Tunggu... Lainnya - Gak perlu ucapan terimakasih atas pelaksanaan tugas!

Penulis. Pernah cantumin pekerjaan 'penulis' di ktp tapi diganti sama pak RT. Blog pribadi : http://sichanang.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dicari Pemimpin Muda, Penerus Tongkat Estafet

10 Juni 2024   11:39 Diperbarui: 10 Juni 2024   11:41 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar by Arif Abinaufal)

Apabila disodorkan pilihan, lebih memilih pemimpin muda atau tua, tentu saja  cenderung menyukai yang muda dengan beberapa argumen yang logis. Namun, kecenderungan pilihan itu pun bisa terganggu kenyamanannya bila dasar penentuannya bukan atas pertimbangan kemaslahatan. Pembahasan soal ini tentu saja mengarah pada putusan Mahkamah Agung yang mengubah poin dari 'saat mencalonkan diri' menjadi 'saat dilantik'. Urgensi dari  perubahan itu tak hanya mengganggu banyak pihak, mestinya juga menggangu tidur para pembuat keputusan tersebut. Pandangan penulis terhadap kasus ini serupa dengan pendapat Prof. Mahfud MD berikut: "Saya sebenarnya malas mengomentari itu. Kebusukan cara kita berhukum, sudah bikin mual."

Tapi baiklah, agar kita terhindar dari mual, lebih baik kita menyelam mencari mutiara dari argumen pentingnya memilih pemimpin muda.

Inspirasi Pemimpin Muda Dunia

Pada banyak literasi kita bisa membaca dan mengetahui kiprah para pemimpin muda dunia yang berhasil membawa perubahan bagi bangsa dan negaranya. Dan, bangsa Indonesia termasuk salah satu yang pernah memilikinya, yaitu Soekarno yang berusia 44 tahun kala menjabat sebagai Presiden RI pertama. Selain itu, banyak pemimpin muda dunia lain yang berhasil membawa kemajuan dan patut menjadi inspirasi.

Untuk level kepala daerah, penulis sempat membantu kampanye pasangan Hade di pilkada Jawa Barat dulu. Pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf, saat itu memulai pencalonannya ketika keduanya masih berusia muda. Dan dalam salah satu video kampanyenya, pasangan Hade mengangkat isu 'muda' ini, yaitu semangat, inovasi, dan perspektif baru dalam politik. Semangat yang diusung untuk membangun Jabar dengan membuka sebanyak-banyaknya lapangan kerja yang related dengan kebutuhan kalangan muda. Inovasi terkait dengan isu sebelumnya, tentu akan selaras dengan jiwa muda yang haus akan hal-hal baru. Sedangkan, perspektif baru dalam politik saat itu sangat kental dengan visi partainya Aher yang baru hadir di kancah perpolitikan nasional kala itu.

Membongkar Kebiasaan Lama

Pada kesempatan lain, penulis juga sempat membantu salah satu calon bupati pada pilkada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Di awal tahun 2000-an, saat itu si calon memulai dengan  menyampaikan kegelisahannya, yang kemudian jawaban dari permasalahannya itu menjadi salah satu isu penting dalam visi - misi nya. Sebelum mencalonkan diri, si tokoh ini merupakan seorang pengusaha. Keluh kesahnya, yaitu dalam beberapa kesempatan beliau akan membuka usaha, kerapkali terbentur permasalahan perizinan yang berbelit dan berbiaya mahal. Persoalan yang sama juga menjadi kendala banyak orang yang akan membuka usaha di mana pun daerahnya pada era itu.

Setelah melalui diskusi dan penggalian ide, maka pada visi misi disampaikan gagasan pelayanan satu pintu untuk Kabupaten Sragen. Tentu saja lengkap dengan poin-poin lainnya yang terkait dengan berbagai program pembangunan pemerintahan berkelanjutan. Alhasil si calon, Untung Wiyono meraih kemenangan dalam pilkada dan maju sebagai Bupati Sragen periode 2000 - 2005. Dan gagasan pelayanan satu pintu pun mulai direalisasikan.

Dan tentu saja tidak mudah untuk mewujudkannya. Pondasi disiapkan, sistem dan infrastruktur dibangun. Namun, "pemilik meja-meja" yang sebelumnya memegang kuasa atas proses perijinan merasa keberatan. Konflik kepentingan pun berlangsung cukup sengit. Bayangkan, pihak yang bertahun-tahun meraup keuntungan dengan menjadi pihak yang memberikan cap periijinan, lalu tiba-tiba diambil tentu akan bereaksi. Nah, disini diperlukan sikap progresif dan adaptif yang menjadi karakter pemimpin muda untuk menanganinya.

Setelah berbagai upaya ditempuh, akhirnya Unit Pelayanan Terpadu dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen saat itu. Perubahan terjadi, masyarakat diuntungkan dengan pemangkasan birokrasi yang sebelumnya berbelit menjadi serba mudah dan pasti. Mudah karena prosesnya jelas, baik persyaratannya maupun bagaimana caranya tertuang dengan jelas dan transparan. Pasti karena tertuang berapa lama waktu untuk membuat masing-masing perijinan, termasuk juga biayanya pun tertulis dan terbuka.  

Dampaknya bukan hanya kemudahan dalam mengurus perijinan serta keperluan administratif lainnya, lebih dari itu juga tumbuh subur usaha-usaha kecil-menengah yang turut mendorong peningkatan perekonomian masyarakat dan daerahnya. Keberhasilan Sragen membangun Layanan Satu Pintu merupakan pelopor, yang kemudian menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Keberanian dan terobosan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman semacam ini juga menjadi ciri kepemimpinan berjiwa muda yang harus dimiliki pemimpin masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun