Catatan kegiatan Vio cukup beragam, mulai mengikuti Workshop Export Center Surabaya melalui Platform Ina Export sebagai sarana pemasaran. Lalu, sebagai peserta ECP (Export Coaching Program) dari Kementrian Perdagangan dan Perindustrian dengan cara mengikuti pelatihan dan pendampingan teori maupun praktek selama 1 tahun untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan pasar dan produk ekspor kepada potensial buyer melalui bussines macthing atau pun melalui penawaran secara mandiri melalui website trademap untuk mencari calon buyer.
Banyaknya rekam jejak dan pengalaman yang telah dijalani Vio itu tak membuatnya merasa puas. Vio terus membuka jejaring dan kerjasama dengan berbagai pihak. Selain terus berbagi ilmu tentunya.
Melihat semangat dan keinginan Vio yang sangat besar itu, aku ingin membaginya dengan menulis dan mencoba mengkomunikasikan pada beberapa kolega.
Sebatas itu saja, mengingat aku yang bukan siapa-siapa ini tak mampu berbuat banyak dalam membantu, apalagi aku termasuk awam dengan dunia bonsai.
Dalam suatu kesempatan pernah kusampaikan pada kerabatku yang kini menjabat sebagai Konjen RI di Jeddah, Arab Saudi.Â
Beliau pernah bercerita, melalu tempatnya bekerja di Kementerian Luar Negeri telah membantu petani tembakau, khususnya pengrajin cerutu dari Jember untuk memasarkan produknya ke luar negeri.
Meski belum menemukan titik temu, paling tidak ini akan menjadi bagian dari upaya mendukung Vio mewujudkan mimpinya.
Semoga Vio dapat menemukan celah pasar dan tangan-tangan Tuhan tentu akan membantu memuluskannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H