"...
Perdamaian masih pagi
Perang belum berhenti
Lalu kau siram api...."
Semoga Bukan Konser Terakhir God Bless
Sebagai salah satu penggemar God Bless, aku tentu saja berharap ini bukan konsernya yang terakhir. Mulai menonton konser God Bless tahun 90an, ketika dulu menggelar konser di stadion Gajayana Malang, lalu beberapa momen penampilan God Bless di Jakarta, dan menikmati konser emas ini memang banyak perubahan nuansanya. Satu hal yang tidak berubah dalam konser God Bless, yaitu penonton selalu ikut bernyanyi bersama sang vokalis, Achmad Albar.
Dulu, penonton konser musik rock ya pastinya menikmati suasana pergelaran dengan jejingkrakan, goyangkan badan, kaki, tangan, hingga headbang. Namun kini di beberapa konser musik, termasuk rock, penontonnya sibuk merekam dengan handphone. Perubahan suasana konser ini terjadi seiring dengan perubahan zaman. Kini zamannya orang mencari viral dengan merekam apa pun yang dialami atau dilihatnya.
Dan aku pun juga merasakan perubahan tersendiri. Kalau biasanya selalu menonton konser musik rock dengan berdiri di festival, kali ini duduk manis di tribun. Dan tentu saja ada yang berbeda saat nonton konser kali ini, karena rambut sudah tak lagi gondrong hahaha.... Terasa ada yang kurang malam itu, namun tak mengurangi kenikmatanku dalam menonton konser musik sang legenda hidup ini.
Di awal, tengah, dan masuk sepertiga akhir menonton konser dengan duduk, goyangkan kaki, tangan dan badan, sambil mengikuti lantunan lagu-lagu yang dinyanyikan, saat menjelang akhir konser rasanya tak tahan untuk tetap duduk. Akhirnya melompat berdiri dan teriak juga malam itu di depan panggung God Bless.
God Bless IndonesiaÂ
Kehidupan Badut-Badut Jakarta adalah Misteri. Cendawan Kuning mengubah Sang Jagoan menjadi Serigala Jalanan. Setan Tertawa melihat Gadis Binal berdiri di depan Cermin. Anak Adam berteriak Ogut Suping.Â
Orang Dalam Kaca Trauma Bla Bla Bla. Maret 1989 Pemburu Ilusi menulis Syair Kehidupan. Anak Kehidupan mendaki Huma Di Atas Bukit, mencari Damai Yang Hilang di Rumah Kita. Di puncaknya, dia Menjilat Matahari, lalu bersama Semut Hitam dia menyapa... Selamat Pagi Indonesia.