Mohon tunggu...
sichanang
sichanang Mohon Tunggu... Lainnya - Gak perlu ucapan terimakasih atas pelaksanaan tugas!

Penulis. Pernah cantumin pekerjaan 'penulis' di ktp tapi diganti sama pak RT. Blog pribadi : www.sichanang.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Makan Patita, Tak Sekadar Makan Besar Biasa

8 November 2023   09:47 Diperbarui: 9 November 2023   11:00 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah acara, saat mengambil makan ada kejadian lucu dan sedikit konyol. Diantara berbagai makanan itu terdapat daun pepaya yang masih segar ditata rapi seperti bila meletakkan bunga pada vas untuk pajangan. 

Kupikir itu merupakan bagian dari sajian yang bisa kita makan. Namun saat kutanyakan, justru disambut dengan tawa banyak orang. Sedikit malu sih sebenarnya, tapi maklum kan gak tahu. 

Ternyata, potongan daun pepaya itu dipakai untuk mengusir lalat yang biasa berdatangan bila terdapat banyak makanan digelar. Tapi beruntungnya rasa malu karena tidak tahu itu tidak mengganggu selera makanku hihihi.

Dari acara Makan Patita kali ini banyak sekali pelajaran dan pengetahuan yang dapat kupetik tentunya, dan kubagikan dalam catatan ringan yang semoga bermanfaat bagi banyak pihak.

Bagi masyarakat Ambon, makan Patita juga memiliki nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya. Makan Patita merupakan bentuk penghormatan dan wujud rasa syukur kepada Tuhan, para leluhur, alam, dan juga pada lingkungan. 

Makan Patita juga menjadi wujud dari gotong royong, toleransi, dan keramahan khas masyarakat Ambon. Dan kesan ini sangat terasa dengan keramah-tamahan pak Mark, seorang tetua yang sangat ramah dan memiliki selera humor tinggi. 

Sehingga usai acara makan pun menjadikan para tamu yang hadir merasa nyaman untuk bercengkerama. Beliau menyampaikan banyak cerita dan kisah yang sarat akan pengetahuan dan kearifan, di samping humor yang menyegarkan. 

Pak Mark pun juga menyampaikan beberapa budaya orang Ambon sebagai pengetahuan kami yang datang. lebih dari itu, tak terlupakan, tuan rumah juga menyajikan kopi untuk menjaga mata sang juru kamera agar tetap terjaga sehabis makan yang berkesan itu.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, aku bersyukur mendapat kesempatan berkeliling nusantara. Salah satu yang membuatku bangga menjadi Indonesia adalah banyak saudara-saudaraku dari berbagai suku bangsa yang terus menjaga dan melestarikan kebudayaannya. 

Itu merupakan kekayaan yang menjadi milik kita semua bangsa Indonesia. Kekayaan budaya ini akan mempererat ikatan kebersamaan kita dalam balutan semangat Merah Putih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun