Pasca Keputusan MK, Gimana Nasib Anak Muda Indonesia

Bagaimana Nasib Kalangan Muda Pasca Putusan MK

Seperti disampaikan di awal tulisan ini, nasib kalangan muda Indonesia tidak akan diuntungkan dengan datangnya putusan MK ini. 

Selain putusan tersebut yang jelas kontroversi, dan juga diskriminatif, tentu saja kita tak bisa berharap banyak akan membawa perbaikan bagi bangsa dan negara ini. Hanya kesannya saja seolah akan berpihak, namun keberpihakannya hanya untuk kepentingan sesaat, yaitu pemilu 2024. 

Jadi, kalau dulu-dulu bangsa ini terkenal dengan sebutan mudah lupa, terutama terhadap keganjilan yang dipertontonkan oleh elit-elit di atas sana, kini ditambahi lagi sebutannya, yaitu dianggap seperti buta. Oleh karenanya, mereka menganggap kita tidak mampu melihat keganjilan yang mereka perbuat. Tinggal selanjutnya, sanggup dan relakah kita dianggap buta dan pikun akan permainan elit-elit yang rakus kekuasaan disana.

Gelagat permainan itu bisa jadi benar, dan bisa jadi salah. Akan jadi benar, kalau ternyata benar bahwa walikota solo itu akan memanfaatkan perubahan aturan main pemilu dan menjadi salah satu kontestan pemilihan presiden dan wakil presiden. Namun juga bisa saja akan salah, apabila Gibran yang hari-hari ini tengah sibuk digadang-gadang akan jadi calon wakil presiden itu tiba-tiba menemukan kesadaran sebagai seorang negarawan dari anak presiden, lalu dengan gagah menyatakan menolak godaan kekuasaan yang menyilaukan itu. Masih ada waktu dan kesempatan untuk mengambil keputusan yang dapat membawa kemasalahatan. Biarlah nanti kita semua merasa bahwa ternyata yang hari-hari belakangan ini kita saksikan hanyalah prank belaka. 

Mari kita siapkan kertas dan pena untuk mencatat apa yang akan kita lihat pada beberapa hari mendatang, agar kita tidak lagi dianggap buta dan pikun.