Selama ini, yang ada hanya opini yang muncul dari orang itu-itu saja, yang selalu bicara hanya dari sudut pandangnya saja. Bahkan pernah ada Jenderal yang sepertinya sengaja menunggu momen tanggal 30 September untuk mengulang pembicaraannya yang itu-itu saja. Kalau kata anak sekarang, dia sedang cari panggung.
Pancasila yang sejatinya telah sakti itu, seyogyanya diamalkan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari bangsa ini, bukan sekadar dijadikan slogan untuk kepentingan tertentu semata. Faktanya, banyak orang yang mengutip nilai-nilai Pancasila untuk pidatonya, tapi tingkah lakunya justru sama sekali tidak mencerminkan nilai Pancasila yang diucapkannya.Â
Di sisi lain, masih kerap terdengar kekhawatiran pihak tertentu akan munculnya kembali gerakan komunis di negeri ini. Menurut hemat penulis, kita sebagai bangsa Indonesia yang telah memiliki pengalaman pahit atas sejarah tahun 1965 itu, sebaiknya memantabkan komitmen untuk melawan segala macam upaya tumbuhnya kembali gerakan komunis gaya baru yang telah memporak-porandakan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara itu. Sehingga, tidak ada lagi ruang bagi siapa pun untuk menghidupkannya lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H