Mohon tunggu...
sichanang
sichanang Mohon Tunggu... Lainnya - Gak perlu ucapan terimakasih atas pelaksanaan tugas!

Penulis. Pernah cantumin pekerjaan 'penulis' di ktp tapi diganti sama pak RT. Blog pribadi : http://sichanang.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Reuni Kecil Bersama Pak Konjen RI di Tanah Suci

16 September 2023   06:00 Diperbarui: 16 September 2023   06:33 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiro dapat kesempatan keren (dokpri)

Kita kerap mendengar ungkapan, 'Semua yang terjadi di dunia ini tak luput dari ijin Allah SWT. Bahkan, termasuk daun yang jatuh pun diketahui oleh Sang Pencipta'. Dan pertemuan kami di tanah suci, semoga benar-benar atas ijin Allah SWT.


Ya, beberapa hari lalu aku bertemu, menyambung silaturahmi, menjalani reuni kecil bersama seorang karib semasa jaman kuliah. Pertemuan itu berlangsung di tanah suci, Makkah. Sungguh, sebuah tempat yang didamba oleh banyak orang untuk mendatanginya, sekaligus melaksanakan kebajikan.

Singkat cerita di awal September lalu, aku bersama keluarga menjalani rihlah untuk ibadah umroh. Memang, sebelum keberangkatan telah kuketahuhi kabar tentang penugasan karibku sebagai Konjen RI Jeddah yang dimulai akhir Agustus tahun ini. Setibanya di Madinah aku mengabari Yusron dan menyampaikan harapan untuk dapat bertemu. Tentu aku paham, kita memiliki kesibukan masing-masing saat itu, sehingga tak terlalu berharap banyak. Di satu sisi, aku harus menjalani rangkaian kegiatan yang telah diatur oleh travel, sementara pak Konjen juga sibuk dengan tugas-tugas di tempat barunya. Sempat terbersit untuk mengkhlaskan apabila tidak ada kesempatan bertemu pada akhirnya nanti. Apalagi saat kami mencoba mengatur waktu, justru tak mendapati titik temu. Bertepatan dengan pelaksanaan tugas pak Konjen di Madinah, di hari yang sama justru aku bersama rombongan sudah harus bergeser ke Mekkah. Terasa makin tipis saja kesempatan dan harapan untuk bertemu saat itu, karena jarak Madinah dan Mekkah cukup jauh. Sekitar 483 km bila melalui jalur yang biasa dilalui saat ini, yaitu lewat thoriq hijrah. Aku pun melanjutkan rangkaian kegiatan di Makkah dan Yusron menjalani tugasnya di Madinah. 

Dan, di hari setelah aku menuntaskan rangkaian proses umroh pertama, muncul pesan dari pak Konjen, menanyakan besok sore apa jadwalku? Sambil memberitahu bahwa acaranya di Madinah besok berakhir dan akan kembali ke Jeddah. Aku pun memberitahu, besok akan melanjutkan ibadah umroh yang kedua dari siang, dan apabila lancar, Inshaa Allah sore hari sudah selesai. Maka kami pun merancang waktu untuk bertemu di sore hari itu. 

Meski dengan berat karena lelah sehabis menjalani pekerjaan dan harus pulang dulu ke Jeddah, Yusron sempat bercerita, "kapan lagi bisa ketemuan, silaturahmi di tanah suci kalau gak disempatkan sekarang." Aku pun juga demikian, saat menjalani rangkaian ritual umroh kedua itu aku sangat bersemangat, termasuk ketika Tawaf, mengelilingi Ka'bah tujuh kali dan Sa'i, berjalan kaki plus berlari kecil bolak-balik 7 kali dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya. Langkah terasa ringan dan Alhamdulillah tuntas sesuai harapan. Momen ini membuktikan bahwa kita manusia yang merencanakan, berikhtiar untuk niat baik, dan Allah yang menentukan.

Momen Pertemuan yang Menyentuh.

Setelah kembali ke hotel dan bersiap, aku bersama anakku ke luar hotel. Mashaa Allah... betapa terkejut, terharu, sekaligus bangga meliputiku saat keluar pintu hotel, diantara lalu-lalang jamaah yang sebagian besar dari Indonesia itu, karibku yang kini telah menjabat sebagai Konsul Jenderal RI Jeddah  itu telah berdiri dihadapanku  untuk menjemputku dan akan diajak keliling kota Makkah. Rasa haru dan bahagiaku campur aduk. Pertama, tentu aku sangat bersyukur dipertemukan oleh Allah SWT dengan seorang karibku di tanah suci ini. Kedua, aku yang bukan siapa-siapa ini merasa sangat bangga dijemput oleh pejabat yang cukup berpengaruh di negeri orang. Betapa tidak, luas wilayah kerja KJRI Jeddah dan banyaknya jumlah WNI yang tersebar, jelas merupakan sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Pak Yusron B. Ambary saat ini adalah orang yang bertanggung jawab penuh soal diplomasi perlindungan, kerjasama di bidang ekonomi, juga termasuk pelayanan umroh dan haji. Di samping urusan lain yang menjadikannya memegang peran penting bagi bangsa dan negara Indonesia disini. 

Rasanya aku ingin teriak begini saat itu, "Woi aku dijemput pak Konjen nih!" 

Jelas norak kan andai aku benar-benar teriak saat itu. Jadi, cukup kuteriakkan dalam hati, sambil kusimpan pula rasa bangga memiliki teman yang telah menapaki tangga kesuksesan dalam kariernya. Semoga ke depan makin tinggi lagi tangga yang dicapai ya pak Konjen. Dan pastinya, selalu tetap jaga amanah.

Bakat sukses Yusron memang telah tampak sejak kami masih sama-sama kuliah di Kampus Tercinta, di Lenteng Agung 32. Sambil kuliah, waktu itu Yusron sudah ikut terlibat beberapa kegiatan bertaraf internasional, seperti keikutsertaannya dalam gelaran KTT di Jakarta, waktu itu dia sudah bisa memamerkan foto-fotonya bersama pejabat tinggi dunia. Salah satunya yang membuatku iri saat itu adalah fotonya bersama pemimpin Palestina, Yasser Arafat. 

O ya, ada satu hal besar (wk wk wk) yang juga turut mendorong Yusron ingin bertemu denganku di Mekah saat itu. Ini rada konyol sebenarnya, tapi begitulah adanya, seperti yang dituliskan di laman facebooknya, yaitu terkait keberadaanku disini yang telah mencukur habis rambut gondrongku yang telah kupelihara selama lebih dari 30 tahun. "The power of Umroh telah mengantarku melepas mahkota kebanggaan demi mengikuti Sunnah Rasul", demikian kesaksiannya yang telah melihat kegondronganku sejak kami mulai berkenalan di awal kuliah 32 tahun lalu. 

Hiro dapat kesempatan keren (dokpri)
Hiro dapat kesempatan keren (dokpri)

Rasa bahagia tentu bukan milik kami berdua saja. Anakku juga merasakan kebahagiaan tersendiri. Sebelum bertemu, Hiro sempat ditawari mau naik mobil yang mana. Dan pilihannya adalah yang dipakenya untuk bergaya ini. Lucunya, setelah usai pertemuan itu Hiro tak henti membicarakan pengalaman yang kami lalui. Mulai dari cerita makanannya enak, pake banget lah. Mobilnya nyaman, sehingga bikin dia ketiduran lah. Pokoknya Hiro pun turut menikmati kebahagiaan dari reuni kecil kami di tanah suci ini.

"Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun