Saat mengunyah cabe dan terasa pedas, saat itu seolah-olah kita ingin berhenti memakan cabe. Tapi, di lain kesempatan saat ada gorengan lagi, rasanya kurang pas kalau tidak disertai dengan cabe sebagai pelengkap. Begitulah judi bagi sebagian orang.Â
Lalu bagaimana biar kita tidak terjerat oleh judi. Pengalamanku yang semasa kecil hidup di tengah penjudi, yaitu mengambil sikap di dalam diri untuk tidak akan berjudi, dalam bentuk apa pun.Â
Tentu muncul pertanyaan, apa bisa?Â
Jawabnya, bisa, asal kita mau konsisten dengan sikap yang telah dipilih.
Dan itu bukan berarti tanpa godaan. Setiap minggu, saat bermain bulutangkis bersama teman-teman, ada saja yang melempar ajakan untuk pocarian istilah mereka.Â
Maksudnya, nanti yang kalah harus membelikan minuman pocari. Atau, saat ajang piala dunia berlangsung, ada saja teman yang membuat list taruhan memilih jagoan yang akan jadi juara dengan taruhan bisa rokok atau bahkan juga uang. Itu termasuk kategori taruhan atau benih perjudian yang telah dianggap biasa dalam kehidupan sehari-hari. Dan aku telah punya sikap, tidak mau ikut apa pun bentuk taruhan atau perjudian.Â
Jadi, kalau ada yang ngajak pocarian, aku tidak akan ikut dalam permainan. Atau, saat diajak taruhan untuk milih jagoan tim bola, aku menolak, dan hanya menikmati pertandingan demi pertandingan. Dan itu terbukti bisa dan tak tergoyahkan.
Lalu bagaimana dengan judi online. Suatu saat aku terlibat pekerjaan di luar kota bersama tim yang lumayan besar yang berlangsung beberapa hari. Ternyata ada saja satu dua orang oknum yang suka judi online. Dan sialnya, saat itu dia menang dan menerima sejumlah uang hasil kemenangannya dalam perjudian online. Lalu, dengan bangganya dia mentraktir kami semua untuk makan bersama.Â
Dari situ, mulai menyebar pengaruh judi online tersebut, satu dua orang mulai ikutan. Bahkan, untuk memperoleh angka yang  akan dipertaruhkan di judi online tersebut, sampai menanyakan pada 'orang gila' yang kami temui.  Hingga ada yang memiliki sebutan konyol untuk 'orang gila' itu dengan "guru spiritual". Ada saja memang kelakuan dari para pelaku judi itu. Namun, lagi-lagi aku dapat bertahan untuk tidak ikutan berjudi, karena aku telah punya sikap untuk tidak berjudi dalam bentuk apa pun namanya.
Jadi, benar apa yang dikatakan bang Rhoma, apa pun nama dan bentuk judi, jangan dilakukan dan jauhi. Itu sudah... kuncinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H