Mohon tunggu...
Chamim ThohariMahfudillah
Chamim ThohariMahfudillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

80 Juta, Banyak yang Meninggalkan Vanessa Angel

27 Maret 2019   23:47 Diperbarui: 28 Maret 2019   00:02 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: instagram.com/nyinyir_yuks

Menurut Nicky Tirta, artis tersebut sejak 10 tahun lalu dikenal seseorang yang tegar dalam menghadapi kondisi apapun, dan ia juga menambahkan semoga artis yang berinisial VA tersebut segera kondisinya semakin membaik dna bisa sehat sepeerti sedia kala.

Komunikasi sepeti apa sih yang kita bisa lakukan terhadap artis tersebut

Pertama, kita harus tau persaan kita sendiri terlebih dahulu, apakah kita dalam kadaan galau sebelumnya kita memang kurang fit. Ini bisa dikatakan tahap pra-interaksi terhadap klien.

Kedua, kita harus mengetahui dengan menggali masalah yang dialami artis tersebut.

Ketiga, tahap ini kita melakukan perkenalan terhadap klien/artis tersebut. Perkenalan ini amat penting, karena pada tahap ini berdampak pada komunikas selanjutnya, jadi kita harus membuat kesan yang baik agar lancar selama tahap ini secara keseluruhan.

Keempat, tahap ini melakukan asesmen untuk menggali apa yang menjadi kebutuhan klien, karena banyak klien pada tahap ini yang menyalahkan dirinya sendiri.

Kelima, tahap yang paling penting dimana seluruh tahap bergantung pada tahap ini yakni tahap kerja. Dimana kita/konselor pada tahap ini mulai aktif untuk menggali informasi, mendefinisikan masalah yang terjadi, cara mengatasi/bagaimana kita mengondisikan atau mengontrol emosi kita agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Keenam, tahap ini tahap finishing  yang dimana sebagai konselor kita harus menanyakan, apakah setelah adanya komunikasi tersebut klien agak mendingan daripada kondisi sebelumnya. Pada tahap ini kita harus mengakhiri dengan mulus. agar kita tidak mngecewakan dan kita bisa berkomunikasi/interaksi dengan baik.

Dari penjelasan panjang kali lebar diatas, hubungan teraupetik dan empati sejatinya kita dalam berkomunikasi dengan klien sewajarnya berkomunikasi yang bisa meringankan beban trauma yang dialami klien, dan juga tidak mngurangi rasa prihatin kita terhadap klien dengan tetap mengontrol emosi dengan baik.

Sekian dari saya

Tunggu yang selanjutnya ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun