Mohon tunggu...
Chamim Rosyidi Irsyad
Chamim Rosyidi Irsyad Mohon Tunggu... Guru - nama pena: Chrirs Admojo

Ajang berbagi, bermanfaat bagi sesama, hidup semakin bermakna dalam ridlo Allah Azza wa Jalla.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wall Climbing Inspirasi dari Perilaku Unik Siswa

20 September 2023   11:33 Diperbarui: 23 September 2023   07:20 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wall Climbing dan Siswa; Sumber: Dokumen Pribadi

Namun, fasilitasi bangunan dan lokasi kantin ini juga mengundang perilaku unik beberapa gelintir siswa kreatif. Siswa yang terganggu kenyamanannya di dalam kelas pembelajaran, sering saya temukan bersembunyi di bawah meja dalam kantin. Ketika diajak dialog, beragam alasan yang dikemukakannya. Makan karena belum sarapan dari rumah. Tak sempat membawa bekal lagi. Ada juga yang beralasan kehausan meskipun yang beralasan ini saya jumpai saat berlangsungnya jam kedua pelajaran sif pagi. Ya ya ya, saat itu layanan pembelajaran masih dua sif di sekolah ini. Dari fenomena ini menginspirasi memindah kantin menjadi bangunan terbuka. Memindahkannya ke sisi barat, di ujung selatan halaman sekolah. Para pengelola kantin mengolah semua menu dagangan di rumah. Di lokasi kantin direkomendasikan hanya untuk menghangatkannya saja.

Banyak manfaat ketika kantin sekolah berada di ruang terbuka. Apalagi berada di ujung halaman sekolah dekat pintu gerbang utama. Para pelanggan kantin jadi bertambah. Para tamu dan orang tua/wali siswa juga bisa menikmatinya. Apalagi para alumni yang dijadwalkan hari kunjung oleh sekolah ini pada hari Jumat dapat meretas memorabilia. Sambil memperoleh obat rindu, para alumni banyak menjadi sumber inspirasi terbarukan bagi pengembangan sekolah. Kalau kantin tetap tersembunyi di belakang sekolah, apalagi pada areal sempit,  hanya para siswa dan GTK (guru dan tenaga kependidikan) saja yang mengunjunginya. 

Kawan, sungguh, siswa berperilaku unik dapat menggerakkan sekolah berbenah dan berubah. Meskipun terkadang, maklum saya muncul juga karena sif kedua di sekolah ini berlangsung antara pukul 08.10 – 08.50. Lho, apakah sekolah ini masuknya dimulai lebih siang daripada sekolah rata-rata di Kota Surabaya? Tidak, jam masuknya relatif sama. Sejak saya bergabung di sekolah ini pada awal Februari 2014, para guru dan tenaga kependidikan bersepakat dengan tim manajemen sekolah memulai jam kerja pukul 06:30. Jam belajar siswa dimulai pukul 06:45. Ketentuan jam belajar siswa ini juga merupakan hasil musyawarah para guru, tenaga kependidikan, siswa, dan para orang tua/wali siswa.  

Jam kerja GTK berdurasi sesuai ketentuan waktu ASN bekerja. Jam belajar siswa berdurasi sesuai ketentuan kurikulum sekolah. Dengan demikian, para GTK berkesempatan hadir di sekolah lebih awal daripada para siswa. Para GTK pun berkesempatan menyambut kedatangan para siswa dengan senyum ramah. Tentu semua diatur sesuai dengan jadwal pembagian tugas awal jam kerja.

Pukul 06:45 bel masuk dibunyikan diharapkan para siswa dan guru telah berada di dalam kelasnya masing-masing. Termasuk yang jam pertama dan kedua terjadwal mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Olahraga. Namun, khusus yang beragama Nasrani (Kristen dan Katolik) serta Hindu masuk di ruang khusus penganut Nasrani dan Hindu. Semua memulai dengan doa dipandu secara terpusat kecuali dua ruang khusus dipandu oleh Guru Agama masing-masing.        

Setelah doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Terjadwal hari-hari tiga stanza dan satu stansanya. Senin atau hari-hari besar nasional dinyanyikan satu stanza bersamaan saat menaikkan Sang Saka Merah Putih pada rangkaian upacara bendera. Pernah juga, setelah Indonesia Raya, kami lanjutkan dengan membaca sila-sila Pancasila. Ini dilakukan setelah kami temukan ada beberapa siswa kami yang hafal urut-urutan dan bunyi sila-sila Pancasila.

Waktu antara 7 – 10 menit pertama awal jam belajar telah dilalui. Dilanjutkan dengan tartil Juz Amma bagi para siswa muslim. Semua kelas didampingi oleh guru-guru yang terjadwal di jam pertama. Yang Nasrani membaca Al Kitab, Perjanjian Lama dan atau Perjanjian Baru, sesuai dengan tuntunan masing-masing Kristen dan Katolik. Demikian pula penganut Hindu, membaca Veda/Weda yang direkomendasikan oleh Parisadha Hindu setempat dengan doa-doa hariannya didampingi oleh guru beragama Hindu. Ini dilakukan dalam durasi sekitar 10 menit setiap harinya, kecuali saat hari terjadwal upacara, ketiga aktivitas awal ini tidak dijadwalkan.

Mendahului eksekusi aktivitas ini, buku yang berisi Juz Amma, Surah Yasin, Surah Wakiah, Surah Ar Rahman,  beserta terjemahan Bahasa Indonesianya alhamdulillah sukses kami terbitkan. Para orang tua/wali siswa sangat mendukungnya. Terbukti dengan semua siswa memegang buku ini. Membuka jalan menggerakkan literasi warga sekolah.

Aktivitas berikutnya adalah salat dhuha bersama, bukan berjamaah. Sekbid Satu OSIS sekolah ini berhasil mengadakan kalung berliontin doa dhuha. Para penganut Nasrani dan Hindu masih melanjutkan aktivitasnya. Nah, pengalaman pertama menggerakkan siswa untuk aktivitas ini, kami memperoleh banyak pelajaran berharga. Melayani pendampingan sebanyak 1.200san siswa secara bersamaan pada tempat yang relatif sama. Sungguh kaya warna yang terekam dari dinamika aktivitas siswa. Tentang GTK tentu ada, namun lebih bijak ada tulisan tersendiri tentangnya. Saya belajar menaati tema.

Lho, … mana ini wall climbing yang terinspirasi perilaku unik siswanya? Nah, yang bagian ini saya sajikan di sambungan kisah berikutnya …. Terima kasih. Selamat mengikuti.

Bumi Pancawarna KBD, Gresik, 18 September 2023 23:40

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun