Mohon tunggu...
Chamelia Noer Habibbah
Chamelia Noer Habibbah Mohon Tunggu... Lainnya - Newbie

Bismillah, Alhamdulillah..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Myesha: Kuliah Gratis Itu Bisa!

3 November 2021   13:37 Diperbarui: 3 November 2021   14:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat itu Myesha rutin tahajud setiap malam bersimpuh dalam sujudnya kepada Allah SWT. Dalam doa ia berserah, "YaAllah hambamu ini ingin kuliah dengan gratis dan tidak menyusahkan orang tua, sukur-sukur bisa bantu sambil kuliah" ucap lirih Myesha sambil mengangkat tangan dan berlinang air mata. Setelah selesai berdoa ia segera melipat sajadahnya dan mulai terlelap.

Pagi yang cerah waktu itu ia ditelpon Ameta, sobat karib Myesha dari SMP sampai sekarang. "Nih aku ada lowker, daripada kamu gabut mending ayo kita coba dulu siapa tau bisa jadi batu loncatan, pengen kan dapet gaji UMR?" ucap Ameta sambil tertawa renyah ditelepon. "Ya aku ambil Mel, karena gaada alesan buat aku nolak, emak juga butuh uang buat beli beras buat" ucapnya bikin saya simpati.

Akhirnya Myesha dan Verna mendapat panggilan untuk interview pada hari Sabtu, kemudian Minggu sore terlayang kabar kalau mereka lolos dan hari Senin bisa mulai bekerja. Saking senangnya mereka berdua membuat party dengan bikin nasi goreng telurnya 3 (telur 2 udah mainstream katanya) dan es teh di rumah Ameta.

Dalam tiga bulan Myesha fokus dengan omset perusahaan, ia juga merupakan karyawan yang sangat loyal. Kenapa tidak? ia bahkan terlalu sering pulang larut demi kerjaan. Pernah suatu ketika ia pulang 'pagi' sesuai jam kerja, ibunya bahkan sampai terbengong anaknya kenapa tidak pulang larut seperti biasanya.

Suatu ketika atas usaha kerasnya Myesha mendapatkan reward sebuah  smartphone dari perusahaan. Dari situlah ia diperhatikan oleh jajaran manajemen. Semangat kuliah saat itu sudah mulai membuncah di dalam hati, namun ia memilih untuk menjadikannya sebagai pecut agar lebih bersemangat lagi dalam meniti karir. Sampai tak terasa sudah berganti tahun.

Pada tahun  2018 kuarter pertama, ia dilamar oleh kekasihnya yang bernama Tiar dulu pernah Myesha tolak semasa SMP  karena dianggap main-main saja. "Padahal cuma dari iseng, cinta monyet", kenangnya dalam hati. Keseriusan itu berlanjut tatkala Tiar memboyong keluarganya untuk melamar sang kekasih. Malam itu kedua belah keluarga yang kontan bernegosiasi dan menerima lamaran, dilanjutkan  dengan penentuan "hari baik" dimana sepakat untuk melangsungkan pernikahan 6 bulan lagi.

Manusia bisa berencana, namun hasil akhir adalah hak Sang Pencipta. Qodarullah 3 bulan setelah acara lamaran, bapak Myesha telah berpulang ke rahmatullah. Ia yang tengah dideru galau dan kesedihan yang mendalam karena telah kehilangan sosok yang paling ia hormati dan sayangi dalam hidup. 

Myesha saking putus asanya bilang ke ibu "Bu, apa nikahanku besok diundur saja?" kata Myesha dengan nada lirih seolah semesta merundungnya. "Ndak usah nduk, gapapa pasti ada jalan. Pamali kalau sudah di tembung tapi minta batal" ucap ibu yang berusaha menenangkan.

Allah selalu memberikan jalan bagi hambanya yang selalu berusaha. Tiga bulan kemudian acara pernikahan kecil-kecilan Myesha berlangsung dengan meriah meski sederhana. Resepsi itu bisa ada karena dukungan dan support penuh dari keluarga, yang awalnya Myesha hanya ingin ijab qobul di KUA saja.

Segala puji bagi Allah, memang benar setelah menikah itu pintu rezeki dibukakan selebar-lebarnya. Perusahaan tempat Myesha bekerja memberikan beasiswa kuliah atas apresiasi dan kerja keras ia dan sohibnya Ameta. 

Perusahaan dengan berbangga hati memberikan beasiswa untuk menunjang karir dan terikat oleh dinas, agar nantinya setelah lulus bisa naik ke jenjang manajemen yang notabene harus lulus S1. Haru biru menjadi satu karena tidak menyangka saat itu Myesha juga tengah hamil. Seketika hal ini yang membuat ia dilanda gundah gulana, ia juga ragu apakah bisa merangkap kerja, kuliah, dan sebagai ibu dan istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun